Pelatihan Antiradikalisme Pelajar Jabar, Kembali Menyasar Islam


Sri Ratna Puri
Bogor


Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, memberikan arahan dalam pelatihan antiradikalisme, yang bertempat di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cianjur, Jabar, yang diikuti dua ribu pelajar. (19/11/2019)

Namun sayang, dalam arahan yang disampaikannya, memungkinkan  menimbulkan kesalahpahaman. Kesalahpahaman saat beliau menyebutkan bahwa negera-negara yang saat ini sedang berkonflik, seperti Suriah, Afghanistan, Yugoslavia yang "beragama sama (Islam)", tapi mereka berperang, karena masyarakatnya suka bertengkar.

Padahal sudah jelas, bahwa konflik yang terjadi disana, karena ada yang menginginkannya. Negara-negara hegomoni kapitalislah yang berada di belakang layar. Sebagaimana yang dikutip dari pernyataan Mentri Pertahanan AS, Mark Esper. (bbc. com, 23/11/2019)

Jadi salah besar, bila mengkaitkan antara pertengkaran masyarakat, dengan perang (yang belum juga ada kesudahan). Apalagi bila disangkutkan dengan agama Islam. Seharusnya yang perlu diluruskan adalah sistem kapitalisnya. Ganti dengan sistem lain. Sistem yang memanusiakan manusia yang berasal dari Sang Pencipta (Sistem Islam).

Bila ini yang dilakukan, maka tidak akan memunculkan kesalahpahaman dengan menjadikan Islam sebagai sasaran. Wallahu'alam.

Post a Comment

Previous Post Next Post