Menjadi Pahlawan Sejati

Oleh : Rina Tresna Sari, S.Pd.I
Praktisi Pendidikan Dan Member Akademi Menulis Kreatif

Di Indonesia setiap 10 Nopember  selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Peristiwa ini berawal dengan perjuangan arek-arek Surabaya melawan tentara Britania Raya dan Belanda saat pertempuran Surabaya. Pertempuran ini menjadi perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sekitar 16.000 orang gugur saat pertempuran itu. Peristiwa heroik itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Arti Kata Pahlawan

Merujuk pada Wikipedia, kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sansekerta, yakni phala-wan berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama. Orang-orang tersebut adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. (https//id.m.wikipedia.org) Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagai orang yang berjuang dengan gagah berani dalam membela kebenaran.

Kriteria Pahlawan dalam Islam

Dalam Islam, pahlawan adalah orang yang berjuang demi agama Allah (Al-haq) dan demi memperoleh ridho Allah semata.

Orang yang berjuang tentulah orang yang siap berkorban, maka berjuang dan berkorban adalah sebuah aktifitas yang saling melengkapi,  tidak dikatakan seseorang mau berjuang kalau tak mau berkorban, ibarat dua mata uang keduanya sepaket harus dilakukan.

 Firman Allah Swt, "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu gugur, dan mereka tidak merubah janjinya." (QS. Al-Ahzab: 23).

Sosok pahlawan yang digambarkan adalah semisal Sayyidina Hamzah ra, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Umair, Khalid bin Walid, dan lain sebagainya. Merekalah penegak panji-panji Allah Swt di muka bumi.

Dalam berjuang kita harus komitmen pada jalan perjuangan. Agar perjuangan berada pada koridor yang benar, Berikut langkah-langkahnya:
Pertama dan yang utama adalah menyucikan komitmen spiritual (niat) dalam melakukan segala aktivitas. Cita-cita luhur dan perbuatan harus berangkat dari panggilan iman yang direspon oleh hati yang tulus ikhlas untuk mewujudkan cita-cita mulia itu.

Kedua, tujuan utama dalam merealisasikan perjuangan adalah menjunjung tinggi kalimah (agama) Allah, bukan mencari popularitas dan ambisi duniawi. Perjuangan meraih cita-cita luhur itu bernilai heroik jika dikawal oleh semangat mahabbatullah (cinta Allah).
Cinta Allah dan tentu saja cinta Rasul-Nya, merupakan sumber energi dan inspirasi yang tidak pernah padam. Pahlawan yang hakiki akan selalu berbuat yang terbaik dan paling dapat memberi manfaat bagi umat manusia. Karena cintanya yang tulus kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, yang diwujudkan dengan menegakan kalimat dan syariat-Nya, sebagai bukti cinta kita kepada Allah dan Rasul Nya.

Ketiga, meraih dan membela kemuliaan diri dan agama, merupakan visi pahlawan sejati. Ia mendedikasikan dan mengorbankan segala yang dimilikinya bukan untuk mewujudkan ambisi pribadi atau kepentingan duniawi. Pahlawan sejati tidak pernah takut jatuh miskin, tetapi selalu menunjukkan kekayaan hati dan keluhuran jiwa.

Agenda perjuangan adalah memberi dan memberi (give and give more), bukan meminta dan mengharap imbalan. Memberi yang terbaik adalah memberi keteladanan dengan akhlak mulia. Menunjukan dan mengajak manusia kepada jalan yang haq yaitu jalan kebenaran sesuai dengan rambu-rambu yang telah Allah Swt tentukan, bukan memberi materi. Karena, keteladanan yang baik itu abadi, sedangkan materi itu nisbi dan tidak abadi. Semoga kita bisa meneladani perjuangan para pahlawan yang berjuang demi menegakan kebenaran di muka bumi.
Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post