KETIKA ASMARA BERUJUNG DUKALARA

Oleh : Siti Maisaroh, S.Pd

Sadis! Miris! Gadis asal Konawe Utara (Konut) ditemukan tewas, diduga dibunuh pacarnya. Jasad N (18) warga desa Morombo Pantai, kecamatan Lasolo yang diduga menjadi korban pembunuhan saat dievakuasi pihak kepolisian dan warga dari salah satu sungai yang berada di kawasan Langgikima, remaja putri ini tewas dengan 12 luka tusukan benda tajam ditubuhnya. 

Jasad remaja yang masih duduk di bangku SMA ini didapati telah mengambang di parit kebun kelapa sawit di desa Pariama. Insiden berdarah itu terjadi, bermula pada Rabu (6/11/2019) pukul 15.00 wita saat korban N meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi ke wilayah Langgikima menggunakan sepedah motor. Namun kegelisahan orang tua korban mulai dirasakan saat anak sulung mereka  tak kunjung pulang hingga larut malam. 

Merasa khawatir dengan keselamatan anaknya, pihak keluarga dibantu warga memutuskan untuk mencari korban. Pencarian terus dilakukan hingga pukul 08.00 wita dan korban ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan dengan tubuh yang telah kaku. (Kamis,  7/11/2019 ZONASULTRA.COM) 
Kematian seseorang memang sebuah takdir dari Allah Swt, namun kematian yang seperti apa itu adalah pilihan yang berkaitan dengan kebiasaan yang dilakukan seseorang. Ini pun bukan kasus yang pertama kali, kisah asmara yang berujung dukalara dimana wanita yang jadi korbannya. 

Faktor Penyebab yang Kompleks
1. Kurangnya pemahaman agama. Muda mudi atau remaja sekarang memang jarang yang memahami batasan-batasan pergaulan. Sehingga para pemuda yang sedang menjalani masa pubertas dimana naluri nau (suka terhadap lawan jenis) sedang bergejolak ia salah melampiaskannya. Pacaran, bagian dari pergaulan bebas adalah hal lumrah bagi mereka. Pendidikan agama di sekolah hanya menyentuh urusan sholat dan ibadah mahdo lainnya, inipun jika ada pantauan dari orang tua dirumah. Jiwa remaja kering kerontang dari nilai-nilai agama. Remaja tidak mendapatkan pemahaman bagaimana cara bergaul dalam Islam, bagaimana Islam mengatur kebutuhan dan kecenderungan seksual, juga bagaimana Islam mengarahkan bagi setiap kaumnya untuk menjaga diri dari segala bentuk perzinahan, dan sebagainya. 

2. Lingkungan masyarakat yang tidak peduli. Kita bisa melihat jelas akan bagaimana keadaan masyarakat sekitar kita sekarang. Jauh dari sikap peduli. Jauh dari amar ma’ruf nahi munkar. Maksiat terbiarkan begitu saja. Justru menganggap aneh jika ada remaja yang aktif dalam kajian dan aktifitas di Masjid atau Mushola. Dalam lingkungan masyarakat, remaja tidak atau susah menemukan sosok teladan yang bisa ditiru untuk dia bisa lebih baik lagi. 

3. Media Sekular. Kehadiran media ibarat dua sisi mata pisau. Remaja yang sikapnya masih condong pada meniru, daripada menyaring mana yang layak dan tidak untuk dilakukan akan termakan oleh tontonan TV yang merusak akidah dan ahlak, internet yang menawarkan situs porno, game yang melenakan remaja hingga waktunya terbuang percuma, dan sebagainya. Karena media Sekular yang sama sekali tidak mengandung nilai-nilai agama sangat berbahaya untuk mereka. Negara tak mengadakan penyaringan tontonan yang layak, contohnya saja film romantisme berbau gaul bebas seperti Dua Garis Biru, the Santri, dan lainnya bisa diloloskan. 

4. Rusaknya sistem Kapitalis-Sekular. Dari semua faktor diatas dan lainnya yang belum sempat tersaji. Hal yang paling menentukan adalah system yang diterapkan di Negara ini. Sistem Kapitalis-Sekular. Sistem buatan tangan manusia yang menyampingkan aturan Tuhan. Sistem yang mustahil mencetak gerasi cemerlang yang berkepribadian Muslim. Sistem yang sejatinya dirancang oleh pemikir-pemikir Barat-kafir untuk menghancurkan generasi Muslim. Sistem yang dimana hanya berpihak pada para penguasa dan pengusaha kelas besar yang telah menjadikan remaja sebagai korban dari bisnis haram mereka. Negara jelas tidak peduli akan bagaimana penjagaan remaja dari hal-hal yang membahayai pemikiran bahkan nyawanya. Nyawa manusia di system sekarang nyaris tiada harganya. Pergaulan remaja pun kian memprihatinkan. Penguasa atau pemimpin adalah orang yang paling harus bertanggung jawab akan nasib seluruh rakyatnya. Rasulullah Saw bersabda, “Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabannya atas yang dipimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya…..”(HR. Bukhari)

Sudah sangat mendesak saudaraku. Kita sangat membutuhkan hadirnya sebuah aturan yang turun dari sang Pencipta, Allah swt. Karena Dia-lah yang paling tahu, akan aturan yang kita butuhkan dalam kehidupan ini. Kita punya aturan yang sempurna, yakni aturan Islam. Yang sempurna jika telah diterapkan oleh institusi Negara. Telah dicontohkan oleh suri tauladan kita, yakni Rasulullah saw dan para Sahabat setelahnya dalam memimpin dan bernegara. Dimana ketika Negara menerapkan aturan Islam secara kaffah (sempurna), maka terciptalah pemuda-pemuda hebat berbakat yang siap membela agama dan negaranya. Seperti, Muhammad al Fatih, Salahuddin al Ayubi, Imam Syafi’I, Ibnu Thaimiyah dan tokoh besar lainnya. Terbukti, bahwa system kehidupan adalah factor utama terbentuknya generasi yang unggul dan jauh dari perbuatan buruk dan tak terjebak dalam lembah asmara.  Waallahu ‘alamu bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post