GAZA dan Ukhuwah Islamiyah

By : Ratna Sari

Serangan berulang kejalur Gaza, seakan tidak ada ampun untuk umat islam yang ada di Palestina. Ribuan nyawa umat islam menjadi korban. Seharusnya tragedi yang terjadi di Palestina  dengan Israel menyadarkan khalayak umum tentang apa yang menjadi pangkal persoalan dan solusi.
Suara.Com - Wakil presiden Maruf Amin mengutuk serangan udara yang dilakukan Israel ke jalur Gaza. Penyerangan itu diketahui menimbulkan korban jiwa.

Pak Maruf Amin mengutuk atas serangan udara tersebut dan meminta permasalahan ini diselesaikan dengan tuntas dengan jalur two states solition yang sudah disepakati oleh komunitas  Internasional melalui resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) No . 194. Dan meminta kelompok hamas dan fatah untuk berdamai dan mempunyai rasa saling membutuhkan dan saling menghormati untuk menyatukan gerakan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, tegasnya. 

Seperti yang dikatakan pak Maruf Amin masalah yang terjadi adalah konflik antar dua kelompok yaitu kelompok hamas dan fatah. Tetapi jika ditelusuri dan dipelajari bukan itu saja penyebab konflik yang terjadi di Gaja. Selain perang saudara yang merebutkan kekuasab antar kelompok hamas dan fatah, tetapi disatu sisi ada yang diuntungkan yaitu Israel. Israel melakukan adu domba antar kelompok hamas dan fatah agar saling membunuh, merebut kekuasaan dan menghabisi agar Israel leluasa menguasai tanah palestina.

Two states solution bukanlah solusi. Membagi Palestina menjadi dua negara dan memberikan sebagian besarnya untuk Israel adalah bentuk kedzaliman yang nyata. Sebab, Israel tidak mempunyai hak atas tanah Palestina. Resolusi damai yang selama ini dibuat PBB justru menguntungkan penjajah Israel.

Sudah saatnya para penguasa dunia yang mengaku beragama islam membuka mata, dengan persoalan ini. Hilangkanlah sekat nasionalisme yang selama ini memecah - belah umat islam. Nasionalisme telah menjadi anastasi sehingga rasa sakit saat saudranya seiman terluka itu tidak lagi mereka rasa.

Seperti digambarkan didalam hadits Rasulullah 'alaihi wa salam umat islam dalam kondisi "Hampir tiba masa kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya" Maka seseorang bertanya: "Apakah karena sedikit jumlahnya?" "Bahkan kalian banyak namun kalian seperti buih mengapung dilautan. Dan Allah telag mencabu rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit al - wahn". Seseorang bertanya: " Ya Rasulullah, apakah al - wahn itu?" Nabi shollallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Cinta dunia dan takut mati" (HR Abu Dawud  3745)

Kenyataannya, para penguasa negeri kaum muslim telah terjangkiti penyakit al - wahn. Tak ada keberanian sediktpun untuk mengirimkan militernya demi menolong saudara di Gaza. Padahal mereka, mampu melakukannya.

Sudah saatnya umat islam bersatu dalam ukhuwah islamiyah. Dengan persatuan umat islam akan terhindar dari terpecah - belah yang hanya membuat kita lemah. Dalam hal ini kita membutuhkan satu institusi persatu umat islam, mengkoordinir umat islam diseluruh penjuru dunia. Institusi yang dipimpin oleh seorang khalifah dalam bingkai Daulah Islamiyah. Pemimpin inilah yang akan menjadi junnah. Junnah (perisai) yang akan melindungi nyawa umat islam dari kebengisan musuh yang haus darah dan kekuasaan. Institusi ini yang akan menjadikan umat islam kuat dimata dunia. Dijabarkan dalam hadits Nabi Muhamad sohlullahi 'alaihi wa salam "Sesungguhnya seorang imam (khalifah) adalah junnah (perisai), orang - orang yang berperang dari belakangnya dan menjadikannya pelindung, maka jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah 'azza wa jalla dan berlaku adil baginyw pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya maka ia harus bertanggungjawab atasnya" (HR Al - Bukhari, Muslim, An - Nasai dan Ahmad)
Sebenarnya dengan kembalinya umat islam kepada ajaran Al quran dan As sunah dalam institusi  daulah islamiyah yang menerapkan segala perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Akan secara praktis menyelesaikan permaslahan umat yang sekarang terjadi akibat sistem kapitalisme dan nasionalisme. Dan tugas kitalah untuk mengembalikannya, dengan lisan, tulisan dan doa yang tak henti kita panjatkan kepada Allah SWT.

Rasulullah shallallhu 'alaihi wa salam bersabda: "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak mendzaliminya dan tidak membiarkannya disakiti" (HR al Bukhari)

Dan ingatlah  juga firman Allah 'azza wa jalla "Dan jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan..." (QS Al Anfal : 72)
Bangunlah saudaraku seiman! Muslim Palestina meminta pertolongan. Muslim di Rohingya dalam keadaan menjerit memohon bantuan. Masihkah kita terlena dengan dunia yang sementara, Bagaimana hujjah kita dihadapan Allah SWT jika kita seakan tidak tahu? 
Allahualam bi sawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post