Akankah Pranikah Berdampak Positif ?

Oleh: Anita Bae

Adanya polemik-polemik yang di hanturkan di tengah masyarakat membuat pro dan kontra semakin membimbing masyarakat dalam perpecahan. baik, berupa sementara maupun larut dalam arusnya . ditinjau dari perkembangan isu  tentang pranikah yang mungkin akan ditetapkan tahun 2020 yaitu mewajibkan seluruh calon mengikuti program tersebut dengan hasil akhir mendapat sertifikat.(Muhadjir Effendy . via www.tribunnews.com)

Namun adanya kata wajib sangat memungkinkan memberatkan pranikah. Sebaiknya kata wajib itu di amputasi menjadi kata Sunnah, karena sebagai mana kita tau agama itu memudahkan bukan menyulitkan. dituntut pula negara kita yang demokrasi yang mengistimewakan rakyat. Dan karena pada dasarnya program ini bagus karena di ditinjau dari segi sistematis yang dibeberkan yaitu mengembalikan manusia pada arti hak dan kewajiban. Didukung kehidupan sekarang tepatnya pada remaja milenial yang menganut budaya sekuler, yang jauh dari penghambaan menghaturkan mereka pada hal coba-coba serta manipulasi atupun hanya untuk perbaikan status . akibatnya tidak sedikit kejahatan, penceraian dan penipuan yang bernaung di tanah surga ini. Kenapa tidak kita tetapkan saja pranikah sebagai ladang penggais ilmu?.

Dan di tambah lagi dengan adanya pranikah yang sedikit menantang akan menguji kesabaran kita untuk menjerumuskan niat dalam kesungguh-sungguhan. Karena seperti yang kita lihat kegagalan menikah tidak hanya melukai satu insan namun puluhan rantai insan lainya. Sebab itu pranikah seharusnya di ajukan jempol melalui programnya . Karena sebagai mana yang kita tau sesuatu yang susah di dapatkan akan sulit di sia-siakan.

Sebaiknya didalam tujuan pranikah itu terdapat cakupan sebagai berikut:
1. Pelurusan niat
Dengan adanya pelurusan niat yang tulus akan menghasilkan sesuatu yang tepat. Serta penghindaran diri penipuan yang berujung penyesalan dan berlabuh pada penceraian.

Menurut Ibnu Mubarak berkata:"betapa banyak amal kecil menjadi besar karena niat dan betapa banyak amal besar menjadi kecil karena niat."( Jaami' ul-ulum wal -hikam imam Ibnu Rajab).
Dan sebagai mana sabda Rasulullah: "sesungguhnya amalan itu tergantung penutupnya".(H R Bukhari)

2. Perbaikan akhlak.
yaitu sejuta penyelewengan yang kerap tumbuh subur di tubuhnya dikembalikan pada substansi hakikat dirinya sebagai hamba Allah. yaitu berupa akidah Islam . sebab, akidah Islam merupakan akar yang paling pangkal dari seluruh keluruhan dan kebajikan.

3. Peluncuran teori dan praktek dilabuhkan dalam bentuk konsep pembekalan. Baik itu berupa pencegahan masalah, penyelesaian (resolusi). Serta  berbagai cara menghadapi suasana senang , susah, sedih. Serta adanya pelatihan khusus di bidang pekerjaan,masak, mengurus anak, mengatur waktu, dan arus keuangan sehingga mereka memiliki pandangan lebih luas di masa yang akan datang.

4. Menetapkan hak dan kewajiban
sehingga mereka tau atas batasan-batasan yang harus di agungkan dirumah tangga . Serta mencegah deregulasi agama.

5. Adanya jaminan kesehatan sehingga tidak adanya penularan yang membahayakan . Serta dapat menindas adanya penipuan.

Namun pada intinya jangan memberatkan pranikah yang beresiko ketakutan dalam menikah. Dan  mengistimewakan  seseorang yang kekurangan berupa bentuk fisik.

Dan hal terpenting didalam pelaksanaannya tidak ada pungutan biaya . Dan semua fasilitas sarana dan prasarana dipersiapkan oleh pemerintah secara keseluruhan.

Serta adanya pemerintahan melakukan penyuluhan pada seluruh penjuru warga. Dan kemampuan pemerintah mempromosikan atas kebanyakan keuntungan yang akan dapat peroleh . Sehingga masyarakat tidak salah tafsir dengan program ini. Serta pemerintah melakukan pengawasan ketat pada para tenaga pendidik dan pelatih untuk tidak adanya pungli. Yang kerap kali  merobek-robek kesejahteraan masyarakat.

Pranikah memang tidak dapat dipastikan untuk kita tidak dapat meraih kegagalan namun pranikah memiliki banyak tunjangan yang membebaskan kita dari belenggu penyesalan.
Wassalam

Post a Comment

Previous Post Next Post