Sabar dengan Segala Keterbatasan

By : Sumiati

Aktivitas padat bagi orang tua hal yang biasa.
Walau terkadang tubuh menuntut haknya.
Terlebih jika itu menimpa balita.
Terkadang hati ini tak kuasa.

Hari yang cerah merona.
Walaupun terkadang awan putih menyelimuti.
Debu menyeruak membuat sesak dada.
Tak mengapa tetap diri terjaga.

Pagi itu ananda tak kuasa.
Tubuh lunglai tak berdaya.
Ucap lirih, umi mau di rumah saja.
Besok baru kembali beraktivitasnya.

Kakak tercinta harus tetap menjaga.
Sabar meluncur tanpa dinda dan ama.
Demi raih asa yang tertunda.
Hingga kemenangan diraihnya.

Kuberikan nama indah untuknya.
Muhammad Fursan Ramdhani namanya.
Si penunggang kuda perang di malam hari.
Jika perang sudah di wajibkan nanti.

Fursan anak yang berbakti.
Tanpanya umimu entah tak mengerti.
Langkahnya ringan menghampiri.
Jika diminta bantuan menjaga adindanya sendiri.

Terkadang gelap malam masih menyelimuti.
Umi abi pergi bertholabul ilmi.
Jasanya membantu kami tak terhitung lagi.
Walau usianya masih dini.

Usianya 10 tahun 1 bulan.
Sekolahnya sudah kelas enam.
Hafalannya sudah lima juz sekarang.
Semoga Allah jaga dan dikuatkan.

Tak semua kebutuhannya terpenuhi.
Di tengah  keterbatasan harus tetap tahu diri.
Sabar jika kebutuhan tak didapati.
Menunggu ridha dari Ilahi pemilik surgawi.

Post a Comment

Previous Post Next Post