Apakah Periode kedua, Akan Ada Perubahan?

Oleh : Syafna Mela Zainia
(aktivis dakwah kampus)

Jakarta, CNN Indonesia. Joko Widodo akan kembali memimpin pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Dia menjadi presiden hingga 2024 ditemani Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ada sejumlah visi dan misi yang dicanangkan. Itu semua juga sudah dipaparkan selama berkampanye saat Pilpres 2019 masih berjalan. 

Setelah pelantikan 20 Oktober kemarin, rezim ditator kembali memimpin indonesia sampai tahun 2024. Namun, kepemimpinan ini meninggalkan banyak warisan masalah selama 5 tahun belakangan. Dan pastinya menjadi problematika yang berlanjut dalam periode jilid II. Dan sudah pasti masalah-masalah tadi akan semakin parah untuk kedepannya. Hal ini tampak dari ulah rezim yang semakin hari semakin menindas rakyat. Contohnya, karhutla yang mendominasi sumatra dan kalimantan, sebab negara tetangga memberikan cuitan-cuitan disosial media dengan menyindir pemimpin indonesia. Tetapi tampaknya yang disindir kurang peka dengan apa yang terjadi, mereka terlalu abai terhadap penderitaan rakyatnya. Bahkan parahnya lagi mereka mengatakan bahwa karhutla tidak separah yang diberitakan. Walupun sudah menimbulkan korban jiwa. Malang sekali hidup dibawah kepemimpinan dzolim. Rakyat kena asma pemerintahan bahagia sama tahta. Selain itu jokowi mencekik leher petani dengan mengimpor pangan. Beras diimpor dari luar negeri sehingga harga beras tak tanggung-tanggung mahalnya. Baik digrosir maupun dienceran. Ditambah lagi impor garam dan harganya kembali melunjak seperti halnya beras, belum lagi impor gula yang setiap tahunnya meningkat sehingga pada tahun 2014 menjadi 2,96 juta ton. Dengan peningkatan impor yang setiap tahun selalu bertambah, maka ini akan menyusahkan ekonomi petani, karena daya jual mereka akan turun atau adanya perlawanan dari impor pemerintah. Masih banyak lagi kegagalan lainnya seperti pemalakan iuran bpjs terhadap rakyat. Pemerintahan mengerahkan 3200 rentenir untuk memungut tunggakan-tunggakan dari rakyat negara yang seharusnya memberikan pelayanan kesehatan gratis, tapi ini malah menguras kantong rakyat. Meakipun rakyat tidak dalam keadaan sakit, tapi bpjs tetap menagih iuran tiap bulannya. Hal seperti ini kalau bukan memalak apalagi namanya? Maka hanya menjadi mimpi bagi rakyat indonesia untuk meraskan kesejahteraan kalau kepemimpinannya masih sepeeti itu. Dimana pemerintah lepas tangan dalam mengurusi umat. 

Kebohongan-kebohongan semakin digencarkan, seperti mengatas namakan investasi dalam merampok kekayaan rakyat. Rakyat selalu dibodohi dengan sandiwara yang dilakukan pemerintah. Hal ini disebabkan oleh sistem kapitalis yang diterapkan ditanah nusantara, dimana peraturannya dijauhkan dari hukum-hukum Allah didalam aktivitas kehidupannya. Maka diindonesia sekarang ini sedang dilanda krisis moral. Termasuk dalam kalangan pemerintahan. Mustahil sekali rakyat akan merasakan kesejahteraan didalam sisten yang sudah jelas sesatnya. Amerika saja sebagai pemegang tanduk kekuasaan sistem kapitalis menjadi nomor 1 dalam segi kriminal, utang, pelanggaran HAM, diskriminasi, kesenjangan, penyimpangan perilaku sosial, serta peredaran obat terlarang dan obat bius. Dan kita sebagai negara yang mayoritas agama, agama islam malah menerapkan sistem rusak seperti kapitalis.

Sesungguhnya kesejahteraan itu akan dirasakan apabila, islam dijadikan sebagai aturan. Hukum-hukum Allah diterapkan, dan negara khilafah ditegakkan itulah kesejahteraan yang hakiki. Hidup dibawah naungan pemerintahan islam. Yang mana kita diatur dengan aturan-aturan Allah. Seperti dari sisi ekonomi, islam mewajibkan negara untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya. Negara memberikan peluang kepada rakyatnya untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan penyempurna hidup, negaravjuga diarahkan dalam penggunaan kekayaan yang dimilikinya agar senantiasa penggunaannya sesuai dengan syari'at islam. Selain itu pendidikan , kesehatan dan kelamaan diberikan secara gratia bagi semua warga negara islam. Jadi untuk menghentikan penderitaan ini, kita harus bersegera untuk kembali kepada tuntunannya. Agar segala pembangkangan yang selalu kita lakukan sekarang ini berakhir dengan tegaknya Khilafah Aala minhaj nubuwwah.

Wassalam

Post a Comment

Previous Post Next Post