Benarkan Islam Sebagai Ideologi ?

Oleh : Fatimah Tuz Zahroh 
Pengamat Sosial

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan mendorong Korea Selatan dan Korea Utara segera bersatu. Megawati akan menawarkan konsep Pancasila kepada kedua negara sebagai jalan mewujudkan perdamaian.Megawati menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di Lotte Hotel, Seoul, Korea Selatan, Rabu (28/8/2019). (Detik.com)

Megawati mengatakan dirinya akan terus mengambil peran besar dalam proses reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara. Dia kemudian teringat saat menjabat presiden ke-5 RI, Presiden Korea Selatan saat itu yang juga penerima Nobel Perdamaian, Kim Dae-Jung, sangat ingin menyatukan kedua Korea."Jadi saya paling tidak sedang mengikuti keinginan-keinginan dari kedua belah pihak. Dan saya menawarkan Pancasila untuk bisa dipergunakan sebagai landasan mempercepat proses yang sudah terjadi," ujar Megawati.(republika.co.id). Pernyataan Megawati ini sungguh aneh di tengah ancaman disintegrasi papua dari indonesia. Konflik papua, justru bukti bahwa bangsa ini butuh ideologi pemersatu yg hakiki yg bisa melahirkan aturan yg berkeadilan.

Kerusuhan di Papua pertama kali pecah di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8).Jenderal Tito Karnavian mengakui jika kerusuhan yang terjadi di Manokwari Papua, dipicu dari hoaks yang sengaja dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu. Kapolri menjelaskan, aksi massa di Papua ini di-'triger' dari adanya kejadian di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang. Menurutnya, ada kesalahpahaman yang terjadi saat itu.Jenderal Tito Karnavian mengakui ada keterlibatan pihak asing dalam serangkaian kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Oleh karena itu, Polri saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menangani masalah tersebut.(Merdeka.com)

Kerusuhan juga terjadi di halaman kantor bupati Deiyai, Papua, Rabu (28/8) lalu. Kerusuhan berawal saat ada unjuk rasa yang dilakukan 100 orang di depan kantor bupati Deiyai berlangsung aman. Tiba-tiba ada 1.000 orang membawa panah, tombak dan parang datang bergabung dengan para pendemo.Kelompok ini melakukan tarian, melemparkan batu kepada aparat dan meneriakkan kata-kata provokasi. Kemudian massa menyerang salah seorang TNI yang bertugas. Aparat lainnya berusaha menghentikan penyerangan tersebut, namun tidak diindahkan.Massa malah melawan menggunakan senjata tajam dan batu terhadap TNI-Polri. Akibat kejadian itu satu anggota TNI meninggal dunia, lima TNI-Polri luka terkena panah.(merdeka.com).

Dimanakah pancasila?Pada zaman modern ini banyak rakyat Indonesia yang sudah mulai meninggalkan ideologi dan dasar mereka sebagai rakyat Indonesia, yaitu Pancasila.Pancasila merupakan pijakan paling utama dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat.Terjaganya persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila masih menjadi landasannya. Demikian diungkapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud M.D beliau juga menambahkan "Pancasila menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan bernegara, Pancasila itu ideologi yang mempersatukan," (Kompas.com)

Sementara itu , lunturnya nilai -- nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara akibat dari tidak satunya kata dan perbuatan para pemimpin bangsa . Pancasila hanya sebagai slogan di bibir para pemimpin, tetapi berbagai tindak dan perilaku tidak sesuai dengan nilai -- nilai pancasila. Contoh banyaknya para pemimpin yang curang dalam pemilihan umum politik sehingga uang masyarakat di korupsi demi untuk kaya. Kurangnya komitmen dan tanggung jawab yang dilakukan oleh para pemimpin untuk melaksanakan nilai -- nilai pancasila , munculnya kekuatan baru yang tidak melihat pancasila sebagai falsafah dan pegangan hidup bangsa Indonesia.
Menurut Iir Hidayah Dengan ideologi yang dimiliki oleh bangsa indonesia bukan berarti sebagai bangsa indonesia terbebas dari berbagai masalah. Indonesia dengan masalah terbesarnya yaitu masalah identitas nasional atau karakter bangsa. Dalam permasalahan tersebut muncul berbagai cabang permasalahan, seperti : 1)Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa indonesia.2)Bergesernya nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 3)Menurun serta memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, dan ancaman disintegrasi bangsa (kompasiana.com). Adanya konflik papua ini menambah catatan bahwa pancasila belum bisa menjadi ideologi yang mampu menyelesaikan problematika yang dihadapi oleh bangsa ini.

Hakekat ideologi adalah cara pandang menyeluruh tentang kehidupan (akidah) yg melahirkan aturan bagamana mengatur seluruh aspek kehidupan. Apakah islam mampu menyelesaikan seluruh problematika yang dihadapi bangsa ini? Apakah islam sebuah ideology? untuk membuktikan apakah Islam itu ideologi atau bukan, maka harus dilihat antara hakikat Islam dan hakikat ideologi itu sendiri. Dalam pandangan orang, yang dimaksud dengan ideologi adalah sebuah pemikiran mendasar yang akan melahirkan pemikiran cabang. Atau dalam definisi lain disebutkan, sebuah pemikiran yang darinya dibangun pemikiran-pemikiran turunan (pemikiran derivasinya). Definisi seperti ini, dan yang senada, dalam Islam disebut dengan mabda’.

Ustadz Muhammad Muhammad Ismail dalam bukunya Fikrul Islam, menyatakan bahwa ideologi (mabda’) merupakan ‘aqidah ‘aqliyyah yanbatsiqu ‘anha an-nizhaam. Artinya, ideologi adalah akidah rasional yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan (nizham). Muhaqqiq kitab Ahkamus Sulthaniyah, Ustadz Khalid Abdul Lathif Sab’il Alim menyatakan bahwa Islam adalah akidah yang aplikatif, yaitu akidah yang menghasilkan nizham (peraturan-peraturan) yang universal dan integral.
Oleh karena itu, dari definisi ideologi secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa ideologi itu mengandung dua unsur, yaitu fikrah(pemikiran) dan thariqah (cara untuk menerapkan pemikiran itu). Satu contoh, ideologi kapitalisme sekuler yang di dalamnya terkandung berbagai pemikiran seperti liberalisme ekonomi, pasar bebas, penjualan aset negara, riba, kebebasan mengemukakan pendapat, liberalisasi agama, dan lain-lain membutuhkan metode untuk menerapkannya, antara lain dengan isti’mar (penjajahan) atas masyarakat lain.

Contoh penerapan Ideologi  kapitalis-sekuler adalah adanya penguasaan tambang emas di papua yang merupakan hajat hidup orang banyak justru dikuasai swasta(freeport di papua). Akibatnya rakyat papua semakin miskin. Sebagaimana yg disebutkan oleh mantan calon wakil presiden sandiaga uno bahwa tingkat kemiskinan dipapua delapan kali lipat dibandingkan di jakarta.(CNNIndonesia)

Islam pun demikian.Islam bukan saja berisi akidah tentang keimanan kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, nabi dan rasul, Hari Kiamat, dan qadha’ dan qadar (baik buruknya dari Allah). Tetapi, dari sana terpancar berbagai sistem aturan yang diperuntukkan manusia baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri (seperti makanan, minuman, akhlak, dan pakaian), hubungan dirinya dengan Alah (seperti ibadah-ibadah ritual seperti salat dan haji), juga hubungan manusia dengan manusia lainnya/muamalah (seperti jual beli, sewa-menyewa, hutang-piutang, hukum, politik, sosial, ekonomi, politik pendidikan, politik kesehatan, politik luar negeri dan dalam negeri, dan lain sebagainya). Semuanya itu tidak akan pernah bisa diterapkan tanpa adanya peran negara. Jika fikrah Islam ingin ditegakkan secara total, maka negara harus menerapkannya secara menyeluruh tanpa terkecuali. Jadi, Islam memang sebuah ideologi.Trisa(Kompasiana.com)

Sebagai contohislam yang melarang penguasaan sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak oleh swasta. Di antara pedoman dalam pengelolaan kepemilikan umum antara lain merujuk pada sabda Rasulullah saw.:
الْمُسْلِمُونَ شُرَكَاءُ فِي ثَلَاثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلَإِ وَالنَّارِ
Kaum Muslim berserikat (memiliki hak yang sama) dalam tiga hal: air, rumput dan api (HR Ibnu Majah).
Terbukti pada masa islam diterapkan rasulullah pernah melarang untuk menguasai tambang garam yang dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi dan penguasaan hajat hidup orang banyak oleh satu kelompok tertentu. Terkait kepemilikan umum, Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan hadis dari penuturan Abyadh bin Hammal. Dalam hadis tersebut diceritakan bahwa Abyad pernah meminta kepada Rasul saw. untuk dapat mengelola  sebuah tambang garam. Rasul saw. lalu meluluskan permintaan itu. Namun, beliau segera diingatkan oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah, tahukah Anda, apa yang telah Anda berikan kepada dia?Sungguh Anda telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir (mâu al-iddu).” Rasul saw. kemudian bersabda, “Ambil kembali tambang tersebut dari dia.” (HR at-Tirmidzi).

Mau al-iddu adalah air yang jumlahnya berlimpah sehingga mengalir terus-menerus.  Hadis tersebut menyerupakan tambang garam yang kandungannya sangat banyak dengan air yang mengalir.  Semula Rasullah saw. memberikan tambang garam kepada Abyadh. Ini menunjukkan kebolehan memberikan tambang garam (atau tambang yang lain) kepada seseorang. Namun, ketika kemudian Rasul saw. mengetahui  bahwa tambang tersebut merupakan tambang yang cukup besar—digambarkan bagaikan air yang terus mengalir—maka beliau mencabut kembali pemberian itu. Dengan kandungannya yang sangat besar itu, tambang tersebut dikategorikan sebagai milik bersama (milik umum).Berdasarkan hadis ini, semua milik umum tidak boleh dikuasai oleh individu, termasuk swasta dan asing.Inilah bukti bahwa islam adalah ideologi yang benar dan akan melahirkan aturan kehidupan yang benar dan berkeadilan. Membawa kesejahteraan bagi manusia seluruhnya karena bersumber dari dzat yang maha Adil yaitu Allah swt.

Sebagai konsekuensi keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, setiap Muslim, termasuk para penguasanya, wajib terikat dengan seluruh aturan syariah Islam.Karena itu semua perkara dan persoalan kehidupan, termasuk masalah pengelolaan sumberdaya alam, harus dikembalikan pada al-Quran dan as-Sunnah. Allah SWT berfirman:
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
Jika kalian berselisih pendapat dalam suatu perkara, kembalikanlah perkara itu kepada Allah (al-Quran) dan Rasul-Nya (as-Sunnah) jika kalian mengimani Allah dan Hari Akhir  (TQS an-Nisa [4]: 59).

Selain itu, apa saja yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, termasuk ketentuan dalam pengelolaan sumbedaya alam sebagaimana dipaparkan di atas, wajib dilaksanakan. Tak boleh dibantah apalagi diingkari sedikit pun. Allah SWT berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Apa saja yang dibawa oleh Rasul kepada kalian, terimalah (dan amalkan). Apa saja yang dia larang atas kalian, tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah.Sungguh Allah sangat pedih azab-Nya. (TQS al-Hasyr [59]: 7).

Allah SWT telah menjadikan ketaatan terhadap apa saja yang diputuskan oleh Rasulullah saw. sebagai bukti keimanan seseorang:
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Demi Tuhanmu (wahai Muhammad), pada hakikatnya mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan engkau Muhammad sebagai hakim dalam semua perselisihan yang timbul di antara mereka, kemudian mereka tidak merasa berat di hati mereka terhadap apa yang telah engkau putuskan, dan mereka menerima keputusan itu dengan ketundukan sepenuhnya (TQS an-Nisa [4]: 65).

Allah SWT berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), bagi dia kehidupan yang sempat, dan dia akan dibangkitkan pada Hari Kiamat kelak dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124). []
Alhasil, mari kita bersegera menjalankan semua ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya, dengan cara melaksanakan dan menerapkan seluruh syariah Islam. Penerapan seluruh syariah Islam tentu membutuhkan peran negara.Pasalnya, banyak ketentuan syariah Islam berurusan langsung dengan hajat hidup orang banyak, seperti pengelolaan sumberdaya alam.Tanpa peran negara yang menerapkan syariah Islam, rakyat secara umumlah yang dirugikan, sebagaimana terjadi saat ini.WalLâhu alam. []

Post a Comment

Previous Post Next Post