Ngawi,-
Upaya peningkatan modernisasi alat utama sistem senjata atau alutsista yang
saat ini mulai dibangun oleh TNI-AD,
tentunya harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan SDM prajurit.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Jianbang Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (Seskoad), Kolonel Inf Andi Irawan Chaerudin di
sela-sela kunjungannya ke Mako Yonarmed 12/Divif-2/Kostrad dalam rangka
penelitian tentang analisis profesionalisme prajurit. Selasa, 2 Juli 2019 pagi.
Perwira Menengah dengan melati tiga di pundaknya itu
mengungkapkan jika modernisasi alutsista, wajib diikuti dengan adanya transfer
of teknologi (TOT), terlebih bagi Satuan maupun personel yang nantinya
mengawaki alutsista modern tersebut.
“Hal ini menjadi sangat penting guna mengoptimalkan
peningkatan kemampuan personel. Baik dalam operasional, maupun perawatan
sekaligus pemeliharaan alutsista yang ada,” ujar Kolonel Andi Irawan.
Senada, Dosen Utama Seskoad, Kolonel Inf Habzen Sianturi
menambahkan, penelitian yang saat ini dilakukan oleh pihak Seskoad, dinilai
sangat penting untuk dilakukan guna memperoleh data-data mengenai tingkat
profesionalisme, sekaligus kemampuan SDM para prajurit yang nantinya akan
dihadapkan dengan modernisasi alutsista.
“Hasil penelitian ini, nantinya akan dijadikan sebagai
bahan kajian unsur Pimpinan dalam penyesuaian, sekaligus penyeimbangan
modernisasi alutsista dengan SDM kemampuan prajurit,” imbuhnya.
Terpisah, Danyonarmed 12/Divif-2/Kostrad, Mayor Arm
Ronald, F. Siwabessy menyebut, sebagai Satuan Artileri Medan yang memiliki alutsista
andalan jenis Meriam 155 MM Caesar, tentunya Armed 12 berupaya untuk terus meningkatkan
kemampuan SDM prajuritnya melalui beberapa proses latihan yang selama ini sudah
berjalan dengan baik.
“Latihan terus kita lakukan, terutama latihan dalam
Satuan (LDS) di luar Proglatsi dengan materi yang difokuskan pada operasional,
maupun pemeliharaan Meriam 155 MM Caesar yang dimiliki Satuan ini,” tegasnya.
Tidak hanya profesional ketika mengawaki alutsista
canggih tersebut, almamater Akademi Militer tahun 2002 itu menegaskan jika para
personel Armed 12 nantinya juga diwajibkan untuk memiliki kemampuan merawat
sekaligus memelihara alutsista modern tersebut.
“Seluruh prajurit nantinya juga harus bisa menguasai
bahasa Inggris sebagai upaya peningkatkan profesionalisme prajurit ketika
mengawaki Meriam 155 MM Caesar,” kata Perwira Menengah TNI-AD kelahiran kota
Ambon ini.
“Kebehatan
TNI-AD, bukan ditentukan oleh alutsista yang modern saja. Tapi, pembangunan
kualitas SDM, hingga postur prajurit yang baik serta kemampuan teknis yang
profesional merupakan tolak ukur utama guna mewujudkan Satuan Artileri Medan
yang handal,” imbuhnya.