Ramadhan Perisai Bagi Negara

Oleh : Nuni Toid

Bulan Ramadhan kembali menyapa kaum muslim di seluruh dunia. Dengan berbagai kemuliaan dan keistimewaan di dalamnya. Wajar bila kaum muslim menyambutnya dengan penuh suka cita dan luapan kegembiraan.Karena bulan Ramadhan adalah bulan suci yang sangat di rindukan oleh kaum muslim. Dan menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan adalah salah satu dari refleksi keimanan seorang  muslim. 

Meski bulan Ramadhan adalah kewajiban setiap individu. Puasa tetap memberikan pesan-pesan politik dan sosial dan berdampak pada peningkatan ketakwaan. Sebab ujung dari puasa adalah meraih derajat takwa di sisi Allah SWT. Seperti firman-Nya:" Sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa." (TQS Al Hujurat [49]:13 ).

Ketakwaan individu adalah ketika ia mampu menjadikan hukum-hukum Allah sebagai timbangan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari -hari yaitu: Wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Begitupun dalam perilaku selalu tunduk pada hukum Allah dan senantiasa menghindari hal-hal kemaksiatan dan melanggar hukum Syariah. 

Bulan Ramadhan hendaknya menjadikan kaum muslim di seluruh dunia bukan hanya sekedar mencapai ketakwaan secara individu saja. Tapi hendaknya mewujudkan ketakwaan seluruh umat. Perilaku dalam kehidupan di seluruh dunia harus merujuk pada al Qur'an nul karim. Terutama dalam hal kepemimpinan. Karena pemimpin dalam Islam adalah untuk mengatur urusan rakyat agar tertib sejalan dengan nash al Qur'an dan tidak terjadi kekacauan dan perselisihan. Karena Islam telah mewajibkan kaum muslim untuk tunduk, taat pada Allah, Rasul-Nya dan Ulil amri. Yaitu orang-orang yang di amanahi untuk mengatur urusan umat selama pemimpin itu tunduk dan patuh pada al Qur'an dan as-Sunnah.  Maka sejatinya ketakwaan bukan hanya milik individu melainkan melahirkan ketakwaan kolektif yang akan mewujudkan terbentuknya masyarakat yang tunduk patuh dan terikat secara totalitas pada Syariah Islam. 

Kaum muslim di seluruh dunia hendaknya melalui momen bulan Ramadhan ini sadar akan pentingnya menjaga spirit Ramadhan. Di antaranya: 

1:  Menjadikan takwa perkara yang asasi agar mendorong kaum muslim untuk taat pada Allah SWT dan Rasul-Nya. 

2: Ketakwaan adalah api  semangat yang  akan menyalakan kesadaran untuk memperjuangkan tegaknya hukum-hukum Allah SWT di tengah -tengah kehidupan individu, masyarakat dan negara. Yang akan memompa semangat kaum muslim untuk berjuang melenyapkan semua bentuk keyakinan, pemikiran, paham,  sistem, adat -istiadat yang bertentangan dengan akidah dan Syariah Islam. 

3: Ketakwaan  dan ukhuwah adalah faktor utama yang akan mendorong kaum muslim mewujudkan persaudaraan dan kesatuan hakiki yang diikat dalam kalimat Tauhid yang akan membela saudara -saudaranya semuslim dalam kebenaran dan membebaskan dari semua bentuk penindasan,  penzaliman dan  penjajahan.   

4. Selama ketakwaan dan ukhuwah belum dijaga secara kolektif, maka tidak akan di temui kesadaran kolektif untuk tunduk dan patuh pada hukum syariah, kesadaran untuk memperjuangkan tegaknya syariah Islam secara menyeluruh melalui upaya tegaknya Daulah Islam,  kesadaran untuk selalu peduli dan memperhatikan urusan-urusan Kaum muslim. 

Dalam perspektif ketakwaan, hanya  ada dua hal yaitu haq atau bathil. Seperti firman-Nya:" Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki?  Siapakah selain Allah yang hukumnya lebih baik bagi Orang-orang yang yakin?  (TQS al -Maidah [5]: 50).

Tapi pada realitasnya  saat ini kaum muslim di seluruh dunia telah terkungkung di bawah hegemoni sistem yang kufur yakni Sekulerisme dan Kapitalisme. Dimana aturan Islam telah di jauhkan dari kehidupan dan menjadikan manfaat & kebebasan sebagai asas kehidupan.Bukan ketakwaan namanya walau dalam sehari -harinya masih tetap shalat,  zakat, puasa dan menunaikan ibadah haji. Bahkan memilih makanan, minuman,  mengurus jenazah masih menggunakan aturan Allah bila dalam urusan pemerintahan, politik, ekonomi,  sosial dan pidana kaum muslim tidak menggunakan aturan Islam sebagai pegangan. Mereka mencampakkan hukum -hu

kum Allah SWT. Maka yang terjadi di bulan Ramadhan saat ini  belum membawa perubahan apapun bagi kaum muslim di seluruh dunia.Kaum Muslim  masih dalam keadaan terpuruk, terhina, tersakiti, terzalimi. Musuh-musuh Islam kaum Kuffar masih saja membunuh, menjajah kaum muslim. Sampai saat ini penjajah masih menindas saudara kita  yang ada di Palestina, Uighur di Xinjiang China. 

Itulah  di sistem bathil ini. Para pemimpin tak peduli apakah kebutuhan pokok rakyat terjamin atau tidak. Korupsi dan berbagai penyimpangan makin merajalela, perjudian,  pornografi  Pelacuran masih saja berjalan bahkan di bulan Ramadhan ini kriminalitas seperti pemerkosaan,  pembunuhan,  pencurian dan lain-lain masih merupakan bagian dari keseharian hidup di masyarakat kita. 

Berbeda jauh ketika Islam pernah tegak di zaman Rasulullah SAW, di zaman  Khulafaur Rasyidin serta di zaman kekhilafahan. Yang terbukti mampu menghantarkan kemenangan demi kemenangan dan mampu membangun kekuatan super power yang di segani kawan dan di takuti lawan.

Maka sudah  saatnya kaum muslim kembali kepada sistem Islam. Dan mencampakkan sistem yang jelas kufur dan rusak ini. 

Semoga di bulan Ramadhan ini menjadikan wasilah bagi kaum muslim dalam memantik ghirah dan komitmen dakwah dan perjuangan untuk mewujudkan ketakwaan hakiki,  baik individu, masyarakat,  maupun negara. Ketakwaan hakiki inilah yang akan bisa diwujudkan dengan tegaknya Khilafah.

Semoga Allah SWT segera menurunkan pertolongan dengan tegaknya Khilafah di muka bumi ini.Dan kaum muslim di seluruh dunia semakin sadar dan bersatu berjuang menyambut kemenangan hakiki yakni tegaknya Khilafah 'ala minhaj an-nubuwwah. 

Wallahu a'lam bi ash sha-wab.

Post a Comment

Previous Post Next Post