Obor Model Penjajahan Barukah ?

Oleh : Cici Aprisa

Pemerintah jokowi akan menyetujui proyek OBOR atau yang dikenal dengan One Belt One Road oleh Cina. Diperkirakan bahwa tahap awal proyek raksasa ini akan ditandangani pada bulan April 2019. Kerja sama OBOR ini diinisiasi oleh Cina dengan tujuan membuka keran konektivitas dagang antara negara Eropa dan Asia melalui jalur sutra maritim.
  
Proyek OBOR atau yang dikenal dengan One Belt One Road atau lebih dikenal sebagai Inisiatif satu sabuk  dan satu jalan (OBOR) adalah suatu strategi pembangunan yang diusulkan oleh pemimpin tertinggi Tiongkok  Xi Jinping yang berfokus pada konektivitas  dan kerjasama antara negara Eurasia, terutama  Republik Rakyat Tiongkok ( RRT), Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (SREB)  berbasis daratan dan Jalur Sutra Maritim (MSR) lintas samudra. Strategi tersebut menegaskan tekad Tiongkok untuk mengambil peran lebih besar dalam urusan global dengan sebuah jaringan perdagangan yang berpusat di Tiongkok. Adapun fokus dari Proyek OBOR ini dalam tiga tahun terakhir adalah pada investasi infrastruktur, material konstruksi, kereta api dan jalan raya, mobil, real estate, jaringan listrik, besi dan baja.

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan memastikan tahap pertama proyek One Belt One Road akan ditandatangani bulan  April 2019. Ada 28 proyek yang akan ditawarkan. Nilainya mencapai  U$$  91,1 miliar setara dengan  Rp. 1.296 triliun. Dalam pertemuan Global Maritime Fulcrum Belt And Road Initiaviates  (GMF-BRI) Cina sudah menyiapkan rancangan Framework  Agreement untuk bekerjasama di Kuala Tanjung Sumatera Utara sebagai Proyek tahap pertama., selanjutnya ada beberapa tahap proyek kerjasama lain yang telah disepakati seperti kawasan Industri Sei Mangkei dan kerja sama strategis pada Bandara Internasional Kualanamu untuk tahap kedua. Kemudian pengembangan energi bersih di kawasan Sungai Kayan. Kalimantan Utara, Pengembangan kawasan ekonomi ekslusif di Bitung, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kura-Kura Island di Bali. 
Tak bisa dipungkiri bahwa hari ini Cina hadir dengan kekuatan ekononomi baru, yang mana saat ini Eropa dan Amerika sedang mengalami kemunduran ekonomi sedangkan cina memiliki kelebihan devisa sehingga memudahkan cina untuk menjalankan Proyek One Belt One Road untuk menguasai ekonomi dunia saat ini. 
Kalau dilihat secara kasat mata maka proyek obor ini sangatlah bagus karena dengan adanya proyek obor jangkauan pasar Indonesia menjadi lebih luas, dan semakin bagusnya infrastruktur akan lebih memudahkan untuk akses jalur perdagangan baik laut maupun darat antara Eropa dan Asia.  
Namun jauh dibalik ternyata proyek obor tersebut  bukan sesuatu yang hanya diberikan oleh Cina secara Cuma-Cuma, tetapi disana ada jebakan utang dan investasi tiongkok yang akan membawa keuntungan bagi Cina namun itu akan membawa kerugian bagi negara Indonesia.  
Keuntungan yang diraih Cina bisa berupa dengan adanya proyek OBOR ini maka akan menambah lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja cina yang melimpah, dan itu bisa kita lihat hari ini melimpahnya tenaga kerja dari Cina masuk ke Indonesia, sedangkan warga negara Indonesia yang umur produktif banyak yang pengangguran karena sulitnya lapangan pekerjaan.  Selain itu proyek OBOR merupakan jalan bagi Cina untuk memperkuat pengaruhnya dalam menguasai geopolitik global. Termasuk Cina yang merupakan penganut ideologi sosialis komunis, maka juga akan mempermudah untuk menyebarkan ideologi tersebut ke negara lain dengan adanya Proyek OBOR tersebut termasuk salah satunya adalah Indonesia. 

Maka proyek ini haruslah kita sadari dan kita tolak karena merupakan ancaman terbesar bagi Indonesia yaitu dengan tergadainya negeri ini dalam jebakan hutang dan hegemoni Asing, akan menjadikan negara tak berdaya dan akan selalu bergantung kepada negara lain. Resiko terbesar bagi Indonesia ketika gagal bayar utang karena proyek ini maka Cina bisa menekan Indonesia sesuai dengan kehendaknya. 

Sebagai bukti  negara Nigeria melakukan pembiayaan infrastruktur melalui hutang  yang disertai dengan perjanjian merugikan dalam jangka panjang. Cina mensyaratkan pengunaan bahan baku dan buruh kasar asal negara mereka untuk pembangunan infsrastruktur, selain itu Srilanka terpaksa menyerahkan pelabuhan laut dalam hambouta karena tidak bisa membayar utangnya. 

Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita dan menolak Proyek OBOR ini, seharusnya solusi dari permasalahan ini adalah bagaimana kita fokus untuk menerapkan syariat Islam dalam sehingga kita bisa mengelola negeri ini dengan syariah yang telah Allah turunkan, begitupun orang-orang kafir dengan diterapkan syariat Islam tidak lagi menjajah  dan menguasai kembali umat Islam. Tolak OBOR sebagai bentuk penjajahan gaya baru oleh Cina, terapkan syariat Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah agar hidup mulia dalam RidhoNya. 

Wallahu a’lam bi ash showabb.

Post a Comment

Previous Post Next Post