Maafkan Kami Saudaraku

Oleh : Ai Hamzah

Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan bagi seluruh umat muslim dimanapun mereka berada. Sungguh bulan yang sangat dinantikan tak terkecuali saudara kita yang berada di negeri-negeri konflik, Palestina dan Suriah contohnya.

Tapi apa yang mereka alami disaat Ramadhan tiba, ketika kita menyambutnya dengan suka cita dan gembira, justru mereka menyambut Ramadhan dengan suara dentum bom dan senjata. 

Mereka tidak bisa beribadah dengan tumaninah disaat Ramadhan tiba. Tarawih, puasa, buka dan sahur diliputi rasa cemas dan ketakutan. Anak-anak, orang tua, wanita pun menjadi sasaran kebiadan para zionis Israel. Banyak anak-anak yang kehilangan orang tuannya, saudaranya sehingga mereka hidup sebatang kara.

Korban bergelimpangan, tidak bisa terelakan lagi. Tangis anak-anak pecah tatkala kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Reruntuhan  bangunan berserakan dimana-mana, porak poranda menghilangkan tempat mereka berteduh. Pemandangan yang menyakitkan, perih, menyayat hati bagi setiap muslim yang melihatnya, seharusnya.

Maafkan kami saudaraku.
Mestinya di bulan yang penuh berkah ini engkaupun merasakan apa yang kami rasakan disini, nikmatnya beribadah, bertaqorrub kepada Allah SWT.
Mestinya puasa dibulan Ramadhan ini menjadikan perisai, pelindung (junnah) bagi engkau saudaraku, baik didunia dan akhirat.

Maafkan kami saudaraku.
Karena hanya untaian doa yang bisa dipanjatkan untuk keselamatan bagimu, tidak bisa membantumu untuk keluar dari penganiyaan, penyiksaan yang mereka lakukan terhadapmu.
Kami memang lalai terhadapmu saudaraku, padahal Rosulullah SAW pernah mengatakan bahwa sesama muslim itu adalah saudara, bagaikan satu tubuh, apabila satu tubuh merasakan sakit maka sakit juga anggota tubuh yang lainnya.

Maafkan kami saudaraku.
Seharusnya kami menjadi pelindungmu, layaknya sebagai saudara muslim.
Kamipun tidak berdaya, karena kini pelindung (junnah) itu sudah tidak ada lagi, yang seharusnya menjadi pelindung untukmu dari segala bentuk penjajahan.
Seperti sabda Rosulullah:
" Sesungguhnya Al Imam (kholifah) itu (laksana) perisai, dimana (orang-orang) akan berperang dibelakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaannya). Jika seorang imam (kholifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah 'Azza Wajjalla dan berlaku adil, maka dia (kholifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa. (HR. Al Bukhari, Muslim, An Nasai, Abu Dawud, Ahmad).

Maafkan kami saudaraku...
#RamadhanKareem
#RamadhanMubarok

Post a Comment

Previous Post Next Post