Kisruh Pemilu 2019; Buah Dari Sistem Demokrasi-Kapitalisme

Oleh: Resti Lestari
Mahasiswi Unisba

Pemilu 2019 sudah terlewati, rakyat menanti kemenangan paslon capres-cawapres yang dipilihnya. tirto.id - Penyelenggaraan pemilihan umum 2019 di sejumlah daerah mengalami kendala. Mulai dari masalah distribusi logistik, kekurangan surat suara, kerusakan kotak suara, kerusakan surat suara, hingga surat suara tercoblos lebih dulu. Deretan kasus ini menunjukkan KPU gagal menjamin pemilu berjalan langsung. Bahkan saat Quick Count berlangsung pun, terlihat kecurangan seperti ketidaksesuaian hasil suara.Sebagian rakyat ada yang merasa kecewa dengan proses pemilu ini, yang pada alhirnya rakyat geram dengan peristiwa ini. 

Hal demikian terjadi karena sistem yang ada saat ini berupa sistem yang bertolak belakang dengan sistem Islam, yakni sistem Demokrasi-Kapitalis. Yang mana pada sistem saat ini, orang yang memiliki mkdal (uang) akan srmakin berkuasa. Selain itu, sistem Kapitalisme ini memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga segala cara akan mereka lakukan untuk mencapai manfaat bagi dirinya. Tidak menjadikan halal-haram sebagai standar dalam kehidupan. 

Keserawutan pelaksanaan pemilu 2019 membuktikan bahwa rakyat tidak bisa berharap bahwa pemilu ini benar-benar menjadi sarana untuk melakukan perubahan. Ketika rezimnya curang, maka media dan seluruh aspek yang mendukung pemilu pun akan melakulan kecurangan. Saat ini, jargon Kapitalisme "Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat" sudah tidak berlaku. 

Namun, yang terjadi adalah "dari rakyat, oleh rakyat, untu penguasa". Demokrasi hanya akan berpihak pada penguasa yang akan melestarikan penjajahan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari sistem politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya.Dengan demikian, Demokrasi-Kapitalisme ini tidak sesuai dengan ajaran Islam yang harus kita campakkan. 

Umat sudah mulai menyadari kelumpuhan sistem Demokrasi-Kapitalisme, sedikit demi sedikit kesalahan yang mereka lakukan untuk mendzalimi umat sudah Allah Swt perlihatkan. Oleh karena itu, inilah saatnya kita berjuang untuk menegakkan aturan hakiki yang bersumber dari Allah Swt dengan mencampakkan sistem Kapitalisme. Berjuang untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam dibawah naungan Khilafah 'ala Minhaj An-Nubuwwah. Dengan kehidupan Islam, umat akan terlindungi dan sejahtera, serta keadilan akan dirasakan. 
Wallahu'alam bi Shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post