Kemunafikan Pemilu Dalam Demokrasi

Oleh : Imas Nurhayati
Ibu Rumah Tangga

Rakyat Indonesia dipaksa harus memilih dua calon pemimpin mereka.Konstitusi negara telah membatasi bahwa yang bisa mengajukan calon kepala negara hayalah partai politik.Itupun syarat suara mereka harus minimal 20 persen di parlemen.Dari sisi proses,kenyataannya ini menutup peluang lahirnya pemimpin yang lahir langsung dari rakyat,hanya pemimpin yang punya hubungan dengan partai-partailah yang akan muncul. Maka tidak aneh jika yang harus dipilih itu adalah bukan calon terbaik, tapi calon yang didukung oleh partai politik. Tak jarang calon pemimpin itu lebih buruk dibandingkan pemimpin sebelumnya. Karena kapasitas dan kualitas para calon pemimpin tidak diukur, ditakar atau ditimbang dengan AL-qur’an dan sunah tetapi oleh konstitusi dan perundangan yang ada yang sama sekaki tidak merujuk pada AL;qur’an dan sunah.

Tirto.id – Penyelenggaraan pemilihan umum 2019 disejumlah daerah mengalami kendala, mulai dari dari masalah distribusi logistik, kekurangan surat suara ,kerusakan kotak suara,hingga surat suara tercoblos lebih dulu. Deretan kasus ini menunjukkan KPU gagal menjamin pemilu berjalan dengan baik.Dari data yang dihimpun oleh tirto,setidaknya ada belasan kabupaten/kota yang terhambat melaksanakan pemilu karena kegagalan KPU tersebut.

Sementara itu terkait jumlah petugas KPPS meninggal dan sakit saat bertugas pada 17 April 2019, data yang diupdate pada senin 22/4 pukul 16.15 WIB, menunjukkan 90 petugas meninggal, Kemudian 374 orang sakit,[penyebabnya] bervariasi ungkap ketua KPU menteng,Jakarta Pusat ,senin 22/4. Laporan KPU memperlihatkan,faktor kelelahan menjadi penyebab yang paling besar petugas sakit. Selain itu, beberapa petugas mengalami stoke.  Kini 2019,menjadi tahun pemilu yang membawa bencana musibah yang memilukan, belum lagipenyelenggaraan pemilu yang menghabiskan uang rakyat sebanyak 25 Triliun ini sangat memprihatinkan .Nyatalah kisruh pemilu 2019 membuktikan bahwa rakyat tidak bisa berharap bahwa pemilu benar-benar menjadi sarana untuk melakukan perubahan [sekalipun hanya merubah rezim]. Demokrasi hanya akan berpihak pada penguasa yang akan melanggengkan penjajahan sistemisnya dalam segala aspek [Ekonomi, Politik dan Sosial Budaya].

Atas kenyataan melihat politik persatuan yang kian mengkristal ini, umat memerlukan motor penggerak untuk menyempurnakan proyek besar persatuan ini.Sudah lama umat tidak lagi mempercayai partai politik yang sarat dengan kepentingan pribadi dan golongan mereka. Masyarakat sudah terlalu sering untuk diberi janji manis kampanye,ditipu dan dikhianati. Sungguh umat ini memerlukan kelompok dakwah yang memiliki konsep perubahan yang jelas, mulai dari aspek pemikiran maupun metode pelaksanaan.
Wallahu’alam bi shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post