Pemuja HAM, Diam Membisu

Penulis : Devi Yulianti, ST

Kini bertumpahan kembali darah dari anak kaum muslimin, seperti yang dikabarkan oleh banyak media massa maupun media cetak. Korban tewas dalam penembakan brutal di dua masjid di Christchurch, New Zealand (Selandia Baru). 

Kepolisian Selandia Baru menyebut penembakan brutal itu 'direncanakan teroris itu mencapai 49 orang. Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern telah menyebut penembakan brutal ini sebagai 'serangan teroris' dan mengecamnya. Lebih lanjut, Bush menjelaskan bahwa 41 sangat matang'.Seperti dilansir Reuters, Jumat (15/3/2019), Komisioner Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush, dalam konferensi pers menyebut korbai melibatkan kaum muslim, dunia barat selalu tidak berlaku adil! Mulai kejadian di Suritewas dalam serangan orang tewas dalam penembakan di Masjid Al Noor, Deans Ave kemudian tujuh orang lainnya tewas di sebuah masjid di pinggiran Linwood dan satu orang tewas saat dirawat di rumah sakit. Bush menyebut penembakan brutal itu 'direncanakan dengan sangat matang' oleh pelaku. 

Pertumpahan darah yang dialami kaum muslimin, tidak hanya terjadi pada kali ini saja. Kenapa setiap kejadian yang terjadi melibatkan kaum muslim, dunia barat selalu tidak berlaku adil! Mulai kejadian di Suriah, Palestina, Rohingya bahkan yang terbaru ini di Newzealand. Selalu terjadi, ketika yang menjadi korban melibatkan kaum muslimin dunia barat diam membisu tetapi ketika kejadian menimpa orang kafir mereka langsung berteriak kaum muslimin teroris. Inilah ketidakadilan yang nyata terjadi yang dialami kaum muslimin sedunia. Kemana HAM yang mereka selalu dengung-dengungkan? HAM yang mereka usung tidaklah seideal dengan teori HAM sebenarnya. Faktanya HAM beserta demokrasi hanya dijadikan senjata untuk memerangi kaum muslimin.
Tidak ada tindakan real yang dapat membantu kaum muslimin di Newzeland, padahal negri kaum muslimin begitu besar dan jumlahnya banyak tapi penguasa kaum muslim diberbagai negeri bungkan seribu bahasa. Seolah mereka mengikuti dan berpihak kepada kaum kafir Barat. Mereka diam saja tetap tidak bergerak sedikitpun. Para penguasa di negeri tersebut seakan tidak bergerak memenuhi perintah Allah SWT;

Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan (QS al-anfal :72)

Berharap perlindungan kaum muslimin dengan ketiadaan negara yang menerapkan syariat Islam memang seperti bermimpi di siang bolong, begitulah kenyataannya.

Keamanan tidak akan kembali menjadi milik kaum muslimin di negeri tersebut kecuali jika kembali kepada Khilafah yang dapat menjadi perisai (junnah) bagi kaum muslimin. Raja Romawi pernah berkata  lebih baik ditelan bumi daripada berhadapan dengan mereka (Khilafah) Hal ini menunjukkan betapa Khilafah Islamiyah yang terbangun dari aqidah islam yang kokoh sangat ditakuti oleh kaum kafir. 

Dan bagaimana juga ketika pada masa Khalifah Mutasim Billah, ketika mendengar ada salah satu muslimah yang dilecehkan oleh seorang Yahudi, Khalifah menurunkan beribu-ribu tentara hanya untuk membela satu muslimah yang dilecehkan. Kini kaum muslimin di dunia terlalu sering mengalami pendzoliman tidak hanya sekedar pelecehan tapi sudah pertumpahan darah. Dari sinilah bahwa kaum muslimin sangat membutuhkan Khilafah yang dapat menyelamatkan kaum muslimin beserta negri-negri kaum muslimin dari cengkaraman kaum kafir penjajah.
Wallahualam Bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post