Donasi Donatur China Salah Sasaran


Oleh : Aubi Atmarini Aiza

Jaringan wanita muslim Christchurch meminta Pemerintah Selandia Baru mengembalikan dana sumbangan dari Cina untuk korban terorisme di Christchurch. Alasannya, jaringan wanita muslim beranggapan sumbangan sekitar 2 juta dolar Amerika Serikat (AS) itu lebih baik diberikan pada etnis Uighur dan minoritas muslim di negara tersebut. (republika.co.id) 

Dana itu cukup membuat mata kembali mengalihkan perhatian pada Islam. Setelah banyak sekali kejadian ketidak beradaban terhadap Islam di seluruh dunia. Insiden yang terjadi di New Zealand cukup menjadi magnet bagi masyarakat diseluruh dunia. 

Kejadian itulah yang kemudian memperlihatkan siapa saja yang phobia terhadap Islam dan siapa yang berfikir jernih dan melihat kejadian itu dari sisi kemanusiaan. Termasuk bagi donatur-donatur di seluruh dunia. Sumbangan terus bertambah hingga mencapai 2,1 juta dolar AS. Namun 500 ribu dolar AS dari donatur pengusaha China Zhang Yikun, ditolak. Padahal yang kita tahu bahwasanya korban dari insiden di New Zealand sangat tragis dan merupakan pelanggaran HAM yang sangat parah. Namun dari segi eksistensi New Zealand sendiri, tentu seluruh dunia berlomba-lomba mencari pencitraan agar ikut memiliki nama. 

Seperti halnya salah tempat, donatur China Zhang Yikun ternyata melakukan kesalahan dalam targetnya menarik simpati masyarakat dunia. Toleransi dan antusiasme New Zealand setelah kejadian itu begitu indah. Kesadaran akan sisi baik buruk masih tertanam dalam akal sehat dan otak cerdas mereka, untuk melihat hitam dan putihnya. Begitupun ketika aspirasi melayang kepada para petinggi negeri, donatur bukan sogokan pasti untuk mereka yang kemudian ditolak untuk melihat sisi kebenaran dari aspirasi rakyatnya. Kemudian menilik kemanakah sebaiknya uang itu disampaikan? Benarlah apa kata rakyat. Di China sendiri, tempat asal donatur Zhang Yikun ada pula muslim yang tertindas. Lalu mengapa harus kejadian di New Zealand dulu yang diberi donasi? Harusnya Zhang Yikun lebih dulu memberi donasi dan membantu menyelesaikan problem Muslim Uyghur jika ia memang tulus peduli dengan insiden yang terjadi pada muslim. 

Nyatanya memang tidak begitu niat donatur China itu. Lagi-lagi nama baiklah yang ia kejar, dimana New Zealand memiliki lebih banyak peluang untuk melambungkan namanya. Namun tak disangka hal tersebut malah yang  menjatuhkan namanya. Andai negeri ini juga memiliki negarawan yang punya hati dan akal jernih seperti negarawan di New Zealand, mungkin tiada masalah kecil yang menjadi besar. Andai tak ada kejadian terorisme di 2 masjid yang ada di Kota Christchurch, mungkin New Zealand juga tak menyadari kejadian mengenaskan yang lebih buruk di Uyghur. 

Bagaikan kucing yang tak bertuan dan tak beratap. Gangguan dan pelecehan terus menghampiri tak ada habisnya. Tiada yang bisa bergerak lebih jauh termasuk New Zealand dan negeri kuat lainnya. Kita tak bisa berharap pada mereka, seperti Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan negeri muslim maju lainnya, bisa menyelesaikan segala problem yang ada? Tidak, lagi-lagi kita butuh khilafah untuk melindungi dan membela umat Islam. Bagaikan hujan yang turun pada kemarau panjang, khilafah akan memberi kehidupan bagi harga diri Islam yang telah lama dibunuh dengan tanpa perasaan. 

Maka dari itu, marilah kita bersama perjuangkan dan tegakkan khilafah. Agar apa yang kita cita-citakan bisa terwujud demi semua umat manusia. Dengan Islam yang rahmatan lil alamin, tentu tidak hanya manusia yang dilindungi, bahkan tidak akan ada kepunahan hewan atau tumbuhan di negeri khilafah karena dilindungi dengan segenap cinta dari sang khaliq. Aturan yang menyeluruh tanpa terlepas dari batas teritorial atau agama. Islam adalah nafas seluruh manusia, namun hanya beberapa yang sadar jika Islam lah yang mendatangkan para ilmuan hebat yang kini diakui sebagai karya para kaum bejat. Wallahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post