Mengulas Cerita Budi Saat Ziarah Kubur

N3, Padang ~ Merajuk kenangan dalam kebersamaan, mengikat persaudaraan dengan kesadaran. Hal ini yang selalu kami tanamkan dan dipertahankan agar selalu diteruskan oleh keluarga besar Hasan Basri dan Nurleka, ucap Budi dengan nama kecil Bujang disela-sela kegiatan ziarah kubur di kampung halamannya jelang memasuki bulan suci Ramadhan tahun 2018 bersama keluarga besar di Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman.

Awalnya Budi menyadari, setelah kakak dan adik-adik telah tumbuh dewasa dan bekeluarga, apalagi kedua orang tua telah tiada, memang terasa berat untuk menyatukan pola pikir mereka satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan, kurangnya waktu berkumpul dan berkomunikasi antara satu dengan lainnya, karena banyak waktu mereka tersita dalam mengurus rumahtangga dan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

Masih kuat dalam ingatan, masa kecil bermain kelereng, ambil buahan di warung orangtua yang selalu dipelototi kakak perempuan (Agusniwati) yang terkenal dengan kegalakannya. Hal ini bertolak belakang dengan karakter kakak tertuanya Umang dengan sosok pelindung dan alm Unang dengan Nurmiati (bunda Teti) yang polos dan lembut.

Sedang ke tiga adik perempuannya juga mempunyai karakter yang unik, terutama Yanti si keras kepala. Kalau kehendaknya tidak terpenuhi, Ia bisa diam seribu basa selama berhari hari, hehe. kemudian Yeni si penurut dan juga alm It juga mempunyai sosok yang baik.  Walaupun dengan ragam karakter yang dimiliki keluarganya, kedua orang tua selalu berpesan dan memberi nasihat agar selalu akur dan saling melindungi satu sama lainnya. 

Meski demikian, seiring waktu, kenangan itu telah berlalu, kehidupan telah berobah, apabila kita beransur remaja dan dewasa, dan kedua orang tua sudah tiada, ibarat seperti kapal kehilangan kemudi, masing-masing sudah "ikut kepala sendiri’. Namun tekad mengikat nilai-nilai persaudaraan dengan kesadaran terus Ia tanamkan sesama saudara. 

"Alhamdulillah, keinginannya untuk mempersatukan keluarga, dapat terwujud, meski dengan segala kendala yang dihadapi".

Ia pun selalu mewanti-wanti, baik kepada Kakak, Adik, maupun Ponakan, mudah-mudahan "Rasa Kekeluargaan" yang terus ditanamkan oleh kedua orang tuanya dapat terus dipertahankan, pintanya.
Previous Post Next Post