Aksi Peduli Pemuda dan Mahasiswa Banjir Limapuluh Kota

N3, Limapuluh Kota ~ Kepedulian terhadap korban di Limapuluh Kota semakin jelas terlihat. Ini terlihat dari iring-iringan kendaraan yang mengangkut para relawan dari berbagai elemen dan organisasi  serta membawa bantuan ke posko-posko siaga bencana yang berada di beberapa titik di kecamatan Pangkalan kabupaten Limapuluh Kota.

SDN 10 Pangkalan terlihat seperti kapal pecah, bangku, kursi dan buk-buku berserakan dan lantai penuh dengan lumpur. Suatu pemandangan yang memilukan hati, tatkala kita flashback, waktu sekolah di SD dulu semuanya teratur dan tertata rapi, tapi melihat kondisi yang berantakan ini tentu membuat hati menjadi luluh dan sedih.

Di sisi lain, www.nusantaranews.net  melirik salah satu bentuk kepedulian yang ditunjukkan oleh anak-anak muda yang tanpa pamrih dan tanpa disuruh mereka dengan sukarela membersihkan sekolah ini. Mulai dari ruangan lokal sekolah sampai membersihkan peratalan mobiler, kursi, meja, lemari  yang berlumuran lumpur.

Mereka berasal dari berbagai organisasi pemuda yang berasal dari pelosok Sumatera Barat dan propisni  tetangga. Eka (21 th) salah seorang anggota KPA (Komunitas Penggiat Alam) yang berasal dari Dumai – Riau mengatakan kedatangan mereka ke Pangkalan ini karena mendapat informasi dari medsos. “Ketika mengetahui ada bencana banjir dan tanah longsor di sini, kami langsung berangkat ke lokasi” ungkapnya.

Dengan ditemani teman-teman Hendi, Iwit, Anis, Sukri, Rakesti serta Ajiz mereka membuat keputusan untuk membersihkan sekolah SDN 10 Pangkalan yang kondisinya mengenaskan akibat diterjang banjir. Semangat gotong royong nampak dari aksi mereka, tanpa kenal lelah tetap berbuat yang terbaik demi sekolah yang notabene bukan tempat mereka belajar dulu.

Kepala Dinas Pendidkan Limapuluh Kota, Radimas mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu korban banjir Limapuluh Kota khususnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

“Kondisi sekolah yang porak poranda diterjang banjir membuat Proses Belajar Mengajar (PBM) menjadi terkendala dan terhenti, untuk seminggu ini, sekolah kita liburkan sampai semuanya siap seperti sediakala”, terang Radimas (Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post