Kisah Brigita Sanjaya, Penyumbang Dua Medali Perak Kota Padang

N3, Padang ~ Sore ini, untuk kedua kalinya, Brigita Sanjaya, yang memainkan jurus Nand Dao A  Putri
kembali berhasil mempersembahkan medali perak untuk Kota Padang pada cabang olahraga Wushu Porprov XIV yang berlangsung diasrama Haji Kota Padang Propinsi Sumatera Barat.

Brigita Sanjaya yang akrab disapa Gita, beralamat di jl. Kampung Batu Kelurahan Batang Arau ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan dari Almarhum Arnis Sirwan dan Asrinawati. 

Ia merupakan putri manja dan tercantik dalam keluarganya, karena kedua kakaknya (laki-laki_red).

Sosok dirinya yang supel dan ramah serta juga tidak sombong, merupakan didikan dari orangtua yang selalu memberikan pandangan akan maknanya kehidupan.

Semenjak kecil, tidak ada terlintas dalam benak, bagaimanakah rasanya menjadi Atlet. Dan tidak mungkin rasanya Ia menjadi seorang atlet, karena Ia hanya berfikir sosok atlet itu adalah prediket yang mentereng, dan bisa melanglang buana ke kota-kota besar Indonesia, bahkan kepenjuru dunia.

Namun perjalanan hidup berkata lain. Bermula saat dirinya masih duduk dibangku SMP,  Iapun iseng-iseng masuk pada sasana Wushu HBT Kota Padang. Dalam pikirannya terbetik hanya untuk berolahraga dan bisa menjaga diri, karena Ia adalah perempuan.

Rupanya itu menjadi awal dari langkah, dalam menggapai mimpi. Seiiring waktu, dengan penuh keyakinan dan tanpa beban sedikitpun, Iapun mulai dipercaya Suheng Yosi untuk mengasah kemampuan bertanding pada Kejurnas Wushu di Semarang.

Kemudian pada tahun berikutnya, Ia kembali mengikuti event Pelatda di Kota Payakumbuh dan berhasil meraih medali Perak.

Berbekal mental tanding yang mulai tertanam, lalu pada Pekan Olahraga Tingkat Provinsi Sumatera Barat Ke-XIII yang diselenggarakan di Kabupaten Dharmasraya, Ia berhasil meraih medali Emas dan Perunggu.

Tak lama berselang sasana tempat ia berlatih kembali mempercayakan dirinya untuk mengikuti Kejurnas Wushu Championship di Provinsi Lampung, "Alhamdulillah," Emas dan Perak juga berhasil Ia bawa pulang. Mulai saat itu, Ia banyak bertemu dengan para senior yang sangat menginspirasi

Terulang kembali pikirannya sewaktu masih kecil, Kok bisa ya aku menjadi Atlet ? Pikirnya. Lalu segera Ia yakinkan diri bahwa saat kini, Ia telah menjadi bagian dari mereka dan Ia pun bisa menjadi seperti mereka, bahkan lebih, ucapnya optimis.

Terlepas dari titel dirinya sebagai Atlet, Gita yang juga seorang mahasiswi dari perguruan Universitas Negeri Padang ini juga komitmen, Ia harus mengimbanginya dalam nilai akademik. Karena pendidikan merupakan hal utama yang selalu ditanamkan keluarganya.**


Previous Post Next Post