2018 Bandara Mangkendek Melayani Rute Toraja-Jakarta

N3, Sulsel ~ Salah satu kendala untuk mengembangkan potensi wisata Tana Toraja adalah akses transportasi yang sampai sekarang harus melalui jalur darat. Untuk itu, pemerintah fokus menyelesaikan pembangunan Bandara Mangkendek, agar selesai di tahun 2018. Penjabat Bupati Tana Toraja, H. Jufri Rahman mengatakan, sampai saat ini pihaknya fokus membebaskan lahan yang akan digunakan untuk pengembangan bandara. Dimana landasan pesawat akan diperpanjang menjadi 2 km, agar bisa digunakan pesawat besar, seperti tipe Boeing.

"Masalahnya sekarang adalah lahan yang akan dipakai itu rata-rata tanah tongkonan. Sehingga butuh waktu lama untuk pembebasannya, mereka harus bermusyawarah sebelum mengambil keputusan. Intinya, kami sudah siapkan pembayaran," kata Jufri di rumah jabatan Bupati Tana Toraja.

Masalah lain yang menjadi kendala adalah adanya beberapa pekuburan yang harus dipindahkan. Selain, masalah tempat pemindahan uang belum jelas dari keturunan, mereka harus melakukan prosesi adat untuk memindahkan jenazah tersebut. Jika bandara ini rampung dikerjakan, maka wisatawan dari luar bisa langsung mengakses Tana Toraja tanpa harus ke Makassar. Tentunya dengan semakin mudahnya akses tersebut, wisatawan diharapkan bertambah dan meningkatkan.

Senada dengan itu, Bupati Toraja Utara, Frederik Batti Soring menambahkan pihaknya menargetkan 100 ribu wisatawan mancanegara di tahun 2015. Saat ini, wisatawan mancanegara(wisman) yang mendominasi kunjungan ke Toraja berasal dari Prancis, Spanyol dan Belanda. "Tana Toraja dan Toraja Utara adalah satu, kami hanya dipisahkan oleh batas administrasi. Saat ini Toraja masuk 13 destinasi tujuan wisata yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata, mudah-mudahan kita menjadi yang kedua setelah Bali," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo, menyatakan Toraja adalah destinsasi terkemuka di Indoneia. Yang terpenting menurutnya adalah bagaimana memberi pelayanam maksimal ke wisman maupun wisatawan nusantara.

Hal lain yang harus dilakukan antara lain harus memberikan pencitraan yang baik mengenai Toraja, yakni mencitrakan Toraja yang baik, aman dan damai. Pencitraan lain adalah masyarakatnya ramah. Olehnya itu tidak boleh ada konflik, apalagi terkait pilkada. Karena itu akan merusak destinasi yang disiapkan. Mengenai kunjungan para duta besar, ia menyatakan memang jumlahnya cuma belasan, tapi itu merupakan representasi bahwa mereka sudah mau datang ke Sulsel. Satu-satunya permintaan mereka adalah pembangunan airport di Toraja dipercepat.

Menurutnya, para duta besar itu menyatakan Toraja sangat menarik, tetapi mereka menyayangkan tidak adanya airport atau bandara di Toraja. "Saya besar hati katakan akan selesaikan airport dalam waktu dekat. Saya harap masyarakat bisa membantu," imbuhnya.

Para duta besar itu dikatakannya masih dalam tahap memotret Sulsel dan Indonesia Timur. Mereka masih melakukan mapping atau pemetaan, sehingga belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai kerjasama. Mereka akan datangkan pengusahanya dan investor untuk ditanamkan di Sulsel. Mari kita jaga Toraja yang senantiasa jadi harga diri Sulsel," paparnya.

Syahrul juga menyatakan sangat bahagia dan bangga atas kehadiran mereka, serta meminta agar tahun depan para duta besar tersebut datang kembali ke Sulsel dengan membawa keluarganya. Srf/Rs/Rel
Previous Post Next Post