Padang Mampu Jadi “Pemain Dunia”


N3, Padang ~ Menurut Duta Besar Indonesia kepada Slovakia, HE. Djumantoro Purbo saat mengikuti seminar Indonesia-Indian Ocean Local Government Forum (IIOLGFKota padang sangat memiliki keunggulan untuk menjadi "pemain dunia" . Karna kota padang memiliki vegetarian atau semacamnya yg dapat di jual ke luar negeri seperti teh,kopi, rempah dan laiinya, Selasa (8/9).

“Padang bisa menjadi pemain dunia dengan keunggulan yang dimiliki dan kompetitif,” tegasnya di depan 70 kepala daerah kabupaten/kota yang hadir.

Slovakia merupakan negara yang cukup potensial untuk dibidik Padang dan kabupaten / kota lain di Indonesia sebagai pasar utama sebelum menembus pasar eropa. Dibidiknya Slovakia karena negara ini lebih memperhatikan standar kualitas suatu barang.

“Slovakia akan menyerap gambir, rempah, palawija, kopi, dan teh dari Padang dan daerah lain di Indonesia karena komoditi kita lebih baik,” sebut Djumantoro.

Djumantoro menceritakan, gambir asal Padang dipastikan akan mampu mendapat tempat di Slovakia. Sebab, gambir asal Padang sudah dikenal cukup baik oleh sejumlah negara di dunia.

“Padang pantas memasok gambir ke seluruh dunia,” tambahnya. 

Selain gambir, kopi yang berasal dari Indonesia juga menjadi ‘incaran’ Slovakia. Ini dikarenakan rasa kopi Indonesia lebih unggul dibanding kopi di negara lain. “Di Slovakia lebih 63 persen masyarakatnya peminum kopi berat,” tukuk Djumantoro.

Di sisi lain, rempah asal Indonesia juga menjadi jawara di kelasnya. Rempah seperti kayu manis dan pala milik Indonesia masih berada di peringkat teratas dibanding negara lain yang mengekspor ke eropa dan daerah potensial lainnya. Pesaing Indonesia untuk rempah hanya dua negara saja. Rotterdam (Belanda) dan Rotterdam (Jerman) dianggap unggul dalam hal nilai tambah.

“Rempah kita masih unggul dan jawara, meski belum memenuhi standar mutu. Tetapi ini akan kita perbaiki lagi,” sebut Djumantoro.

Sementara itu, Proffesor Helmi berharap seluruh daerah yang tergabung ke dalam IIOLGF untuk menangkap peluang ini.

“Ini menjadi tantangan kita untuk memanfaatkan peluang ini,” kata akademisi ini.**
Previous Post Next Post