Bank Nagari Raup Laba Rp276 Miliar Di Tahun 2014

Nusantaranews~Meskipun keadaan ekonomi ditahun 2014 tidak begitu stabil, namun perkembangan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar yang sekarang dikenal dengan Bank Nagari memiliki pertumbuhan asset, kredit dan dana pihak ketiga (DPK) dibawah 15 persen. Begitu juga dengan kenaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) mempengaruhi, kata Suryadi Asmi Direktur Utama Bank Nagari dalam keterangan persnya saat ekspose kinerja Bank Nagari 2014 yang dihelat dikantor Pusat jalan Pemuda, Padang bulan Desember lalu.

Pada acara tersebut Suryadi Asmi didampingi Komisaris Utama Efa Yonedi serta tiga komisaris antara lain, Wilson Hasan, Syafrial, Hamdani yang juga didampingi Direktur Pemasaran Indra Wediana, Direktur Umum Amrel Amir dan direktur kepatuhan Yohanes.

Dalam paparannya, Suryadi menyebutkan, Bank Nagari  tergantung kepada masalah makro ekonomi dan isu yang berkembang 2014, serta faktor eksternal lainnya. Salah satunya, melambatnya pertumbuhan ekonomi (PE) nasional dari 5,2 persen 2013 menjadi 5,01 persen 2014.

Secara regional Sumbar, juga terjadi peningkatan PE yang tidak begitu tajam dari 5,08 persen ke 6 persen. Kenaikan suku bunga BI rate dari 7,5 persen ke 7,67 persen serta regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat berpengaruh. “Suku bunga deposito yang menggila, bisa di atas 10 persen menyulitkan kami melakukan ekspansi kredit,” tukasnya.

Ditahun 2014  Bank Nagari   hanya mampu mendapatkan pertumbuhan aset 11,21 persen, di angka Rp18 triliun. Kredit yang disalurkan mencapai Rp13,5 triliun (naik 10,63 persen), dana pihak ketiga Rp13,7 triliun (11,65 persen). “Dulu kita pernah mencatatkan pertumbuhan di atas 20 persen,. DPK itu terdiri dari giro Rp2,3 triliun (16,57 persen), tabungan 3,3 triliun (5,19 persen) dan deposito Rp7,5 triliun (13,66 persen). “Laba yang kita bukukan sebelum audit mencapai Rp276 miliar..

Hal yang membanggakan, disebut Suryadi, market share (pangsa pasar) Bank Nagari masih di angka 29,20 persen dari faktor aset dari 28 bank umum dan 103 BPR se-Sumbar. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya 27,72 persen, atau naik 1,5 persen. “Share kredit kita juga naik 0,41 persen dari angka 29,62 ke 30,01 persen. Sementara share DPK mencapai 34,93 persen 2014, dan 31,93 persen 2013, atau naik 3 persen,” sebut Suryadi yang memastikan, peran Bank Nagari meningkat dari tahun sebelumnya.

Untuk tahun  2015, Bank Nagari tidak memburu target muluk-muluk, dari semua sektor. Aset yang ditargetkan mencapai 20,4 triliun. Jumlah ini dipatok, setelah melihat perkembangan terjadinya kenaikan TDL kembali pada awal tahun. Penurunan harga BBM, dinilai tidak akan terlalu berpengaruh.

“Penyaluran kredit ditargetkan Rp15,1 triliun atau meningkat 11,55 persen. Sementara DPK Rp15,3 triliun, naik 12,29 persen. Untuk laba, ditargetkan Rp312 miliar,” sebutnya. “Kami menimbang ketidak stabilan ekonomi global, dan juga masuknya MEA (masyarakat ekonomi ASEAN). (mond/nal)
Previous Post Next Post