Tiga Tantangan Inkindo

nusantaranews ~ Ada tiga tantangan bagi pelaku Konsultan yang tergabung dalam INKINDO, pertama persiapan diri menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang telah digagas sepuluh tahun yang lalu. Ini merupakan era globalisasi yang mesti kita hadapi dalam perubahan diri dan kondisi daya saing. Kedua kita juga masih belum jelas bentuk dan arah otonomi daerah yang diinginkan. ketiga persoalan kontruksi dari kondisi daerah yang rawan gempa, dimana ada beberapa inovasi kontruksi bangun Sumbar memakai teori Kontruksi Jepang.

Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno ketika memberikan arahan pada acara Forum Sumatera INKINDO ke XV tahun 2014 dengan tema membangun Regional Sumatera di Padang, Sabtu siang (18/10). Hadir dalam kesempatan itu pengurus DPP Inkindo Pusat dan dan beberapa daerah di Sumatera.

Irwan Prayitno lebih lanjut menyampaikan, suatu keniscayaan membatasi diri dari perkembangan global, dimana batas negara bukan sesuatu yang menghambat dalam kemajuan perkembangan ekonomi dunia, jika kita mengikuti perubahan ini akan menjadi daerah yang tertinggal.

Kini saatnya bagaimana membangunan daya saing agar pasar yang kita memiliki tidak dikuasai oleh bangsa lain, sebalik kita mampu memasuki pasar negara lain. Kerja keras dan fokus pada kesungguhan tentu semua itu dapat meningkatkan kualitas dan kepercayaan diri dalam persaingan global tersebut di tahun 2015.

Kemudian dalam penyelenggaraan otonomi daerah, ada usulan dan pendapat bagaimana meningkatkan kewenangan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, dapat memberi sangsi kepada Bupati dan Walikota. Karena diketahui selama ini pandangan terhadap otonomi daerah itu sendiri menjadi pendapat yang beragam, sehingga muncul raja-raja kecil di daerah, ungkapnya.Zardi
Previous Post Next Post