Rakor Akbar Dekrasda Sumbar Hadapi AEC 2015

Padang, Nn ~ Para pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) se Sumbar berkumpul di audiotorium gubernuran, Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/11), pertemuan membahas produk kerajinan yang ada di Sumatera Barat terutama upaya menghadapi ASEAN Economic Comumnity (AEC) tahun 2015 yang akan datang.

Pertemuan para pengurus Dekranasda tersebut dalam bentuk Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri sekitar 57 orang anggota Dekranasda Kabupaten dan Kota dan 13 orang dari Dekranasda Provinsi. Sambutan ketua Dekranasda Sumbar Ketua Dekranasda Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno yang dibacakan Sekretaris Dekranasda Sumbar, Ridonald menyebutkan, kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas bangsa dalam mengolah potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Disamping itu, semakin besar keanekaragaman akar budaya suatu bangsa, maka akan semakin besar potensi kreatifitas yang terdapat pada bangsa itu sendiri. 

"Keanekaragaman yang dimaksud akar budaya bangsa, untuk itu kreatifitas yang kita miliki harus dikembangkan secara nyata dalam pembinaan yang kita lakukan terhadap para perajin di daerah. Ini menjadi tugas Dekranasda sebagai ujung tombak dalam pembinaan terutama membaca peta transaksi pasar, sehingga produk kerajinan di Sumatera Barat dapat bersaing tinggi baik lokal dan mancanegara," ungkapnya, Kamis (21/11). 

Lanjutnya, produk industri kerajinan di Sumatera Barat dalam beberapa dekade sekitar sembilan penghargaan diterima, hal tersebut merupakan salah satu kebanggaan dimana produk tersebut diakui keberadaannya di pasar lokal dan global. "Selama ini produk industri kerajinan kita mendapat penghargaan maupun sertifikasi dari Unesco dan Dekranas Pusat serta lembaga lainnya, sebab telah dianggap telah memenuhi kriteria pemenuhan nilai secara orisinalitas atau keaslian produk yang mencerminkan identitas budaya daerah yang diterima di pasar global dan ramah lingkungan," katanya. 

Dengan digelarnya rapat koordinasi antara Dekranasda Provinsi dengan Dekranasda kabupaten dan kota sebagai upaya menyelaraskan program-program dan kegiatan untuk meningkatkan kepedulian dan pembinaan pengembangan industri kerajinan di Sumatera Barat. "Untuk itu perlu kiranya kita semua mengoptimalkan fungsinya sebagai wadah pembinaan produk kerajinan sebagai warisan budaya bangsa dan sumber pendapatan bagi masyarakat," sambungnya. 

Dalam Rapat Koordinasi Dekranasda se-Sumatera Barat, dibarengi dengan pemberian satu buku yang memuat "Pesona Sulam Bordir Sumatera Barat", penyerahan buku tersebut langsung diwakilkan oleh sekretaris Dekranasda Provinsi Sumbar Ridonald ke Ketua Dekranasda kabupaten Solok Selatan (Solsel) Suriati Muzni. Zardi

Previous Post Next Post