Wagub Sumbar Muslim Kasim Sedih

Nn, Kab.Solok -- Ketika melakukan kunjungan kerja meninjau kelompok tani ( Gapoktan) Home industry makanan dan tanaman kentang  ke Alahan Panjang, Rabu sore ( 28/4) Wagub Muslim Kasim dan rombongan berhenti mendadak meihat tomat hasil panen terbuang  berserakan percuma ditepi jalan di Nagari Sungai Nanam Rimbo Data Kecamatan Lembah Gumanti Solok. Melihat kenyataan itu Wakil Gubernur Muslim Kasim merasa sedih dan prihatin melihat petani tomat di Nagari Sungai Nanam yang lebih dari 40 peti tomat hasil panen terbuang percuma di tepi jalan.  Semua itu disebabkan harga yang terlalu murah Rp. 1000,- per kilo, dimana satu peti dihargai dibawah Rp. 50.000,- per peti dengan berat lebih kurang 50 kg.

Disaat turun mobil ,seketika Wagub Muslim Kasim menanyakan kepada masyarakat, “ ini tomat siapa ?”. Seorang lelaki setengah baya menjawab,”  itu tomatnya si Nursiyah, Pak !”. Seorang ibu setengah baya bergegas berlari-lari kecil keluar dari rumahnya dan menghampiri , “ silahkan saja diambil pak, ! tidak perlu dibayar”, serunya.

Ibu Nusyiah juga menjelaskan “  Kami tidak sanggup lagi mengantarkan ke Pasar karena modal yang dikeluarkan tidak mencukupi dengan harga pembelian, Pak “, ada guratan kekecewaan yang dalam tersirat dari wajah yang polos dan pasrah.

Wagub menenangkan ibu Nursiyah tersebut, “ Ibu tolong cari peti, saya akan beli tomat ini “. Ada rasa haru terlintas diwajah perempuab setengah baya itu,”  terima kasih, pak, “ sahutnya pelan.

Wakil Gubernur dalam kesempatan itu juga menyampaikan, kunjungan kerja ini selain kita melihat kondisi masyarakat kita juga membawa misi bagaimana meningkatkan usaha . Jika saja masyarakat mau tomat-tomat seperti ini sangat sesuai diolah menjadi “ Tomat Kurma “ sebangsa makanan manisan yang amat lezat dan nikmat. Dan semua ini tentu akan mampu memberikan nilai tambah penghasilan bagi petani tomat dan selain itu tentu juga akan mampu menjaga stabilitas harga tomat di pasaran.

Ikut dalam rombongan tersebut, Ka Badan Ketahanan Pangan Ir, Syahrial Syam, Kadis Koperindag Ir. Afriandi Laudin,  Kadis Perindag Kab Solok,Ir. Djalinir D, MM, Kadis Ketahan Pangan Solok Ir. Syakarni Tanjung,MM,  Utusan Bank Nagari A.Azizi dan Camat Lembah Gumanti  Drs. Zulfitri.

Lebih jauh Muslim Kasim menyampaikan , sungguh prihatin kita melihat petani tomat yang telah berkerja selama lebih kurang 3-4 bulan merawat tanaman ini,namun jangan untung yang didapat balik modal saja tidak mungkin,karena harga yang sangat rendah.  

Oleh karena itu diharapakan Pemkab solok, atau pemkab/ko se Sumbar memperhatikan kondisi hasil panen masyarakat, bagaimana upaya meningkatkan penghasilan mereka.
Melakukan pengembangan roduksi makanan  sesuai Pergub 31 Tahun 2010, tentang  Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal, perlu terus digiatkan.  Contoh kondisi petani tomat ini, jika saja meraka tahu, bahwa tomat ini bisa diolah menjadi manisan “ Tomat Kurma “, tentu, tomat –tomat ini tidak terbuang percuma seperti ini.

Kita turut prihatin melihat kondisi ini, mudah-mudah ini tidak akan terjadi lagi. Pemprov Sumbar bersama tim terpadu  akan melakukan sosialisasi pengolahan berbagai makanan yang akan memapu menjadi kegiatan mayarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Camat Lembah Gumanti, Zulfitri yang juga menyaksikan kondisi ini juga menyampaikan, masih banyak lagi tomat-tomat yang tidak lagi dipanen masyarakat sebabkan harga yang murah, dan tidak sesuai dengan modal usaha yang dikeluarkan. Kondisi ini telah terjadi dalam beberap hari terakhir ini dimana panen tomat yang jumlahnya sangat banyak melebih kebutuhan sementara, tomat merupakan tanaman yang tidak tahan terlalu lama.

Inilah kondisi pertani tomat kita, bila murah mereka rugi, padahal meraka telah berkerja dengan baik, dan hasil produksi juga baik, namun sayang harga tidak mendukung semua itu, katanya. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post