Bob Sadino (1) : Hidup Tanpa Rencana, Hanya Bermodal “Goblok”

Toast Om Bob dan Purdi
NusantaraNews, BaskoHotel -- Tak saja kisah bermuatan motivasi berbumbu humor segar oleh entrepreneur kondang Purdi E Chandra, segenap peserta seminar akhir tahun Entrepreneur University (EU) bertajuk ”Mengungkap Rahasia Menjadi Kaya” di salah satu hotel di Padang, Minggu (19/12) sore, juga disuguhi ”suprise” berupa kehadiran mendadak pengusaha sukses juga nyentrik, Bambang Mustari Sadino alias Bob Sadino,  pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket).

Rasanya tak ada yang tidak kenal Bob Sadino. Gayanya nyentrik, pola pikirnya unik dan cenderung terbalik. Keluar dari pakem teori dan buku teks ekonomi. Tapi, bisnisnya sukses. Pengusaha kawakan dengan ciri khasnya celana pendek dan kemeja itu, ”tanpa  disengaja” hadir di tengah-tengah peserta seminar EU-nya Purdi E Chandra lalu sempat berbagi cerita, pengalaman dan kiat-kiatnya hingga meraih sukses. 

Para peserta seminar yang biasa baca buku marketing, manajemen, dan makan sekolahan, dibikin bingung oleh Bob Sadino yang mengaku hidupnya tanpa rencana dan tanpa target. ”Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,” katanya. Nah, bingung kan?

Pemilik rambut dan kumis putih yang telah berbisnis selama 37 tahun dan akrab disapa Om Bob ini mengisahkan, ia berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, lalu jadi pengangguran, kuli bangunan selanjutnya jadi supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam. ’’Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa ini,” katanya berseloroh.

Jalan hidup Bob memang tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Untung baginya, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah. Tidak hanya telur, merica dan garam, belakangan bisnisnya berkembang ke daging olahan seperti sosis.

Seperti diketahui, Bob Sadino-lah yang pertama kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik. Padahal, saat itu tidak pasarnya. Namun, kegigihan seorang Bob Sadino, ia menciptakan pasarnya. Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke Jepang. Bob mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa. Rencana menurutnya hanya buat orang pinter. Ia bersyukur jadi orang goblok. Kalau saya pintar, saya akan seperti Anda,” katanya. Hal itu disambut tawa peserta seminar. 

Jika pengusaha atau orang dagang kebanyakan cenderung cari untung, Bob Sadino justru mengaku mencari rugi. Lantaran goblok, ia tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya macam-macam. ’’Biasanya orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja. Jadi, kalau cari rugi, terus kalau untung waduh, bahagia banget,” ujarnya. ede

continue ....

Post a Comment

Previous Post Next Post