Fak. Peternakan Unand Buka Bersama

Untuk mempererat tali silaturahmi dengan sesepuh dan alumni, keluarga besar fakultas peternakan Unand buka bersama. Hal ini perlu dilakukan agar, komunikasi tidak terputus. “jangankan berkumpul dan bercengkrama untuk berkomunikasipun, jarang dilakukan, jelas Dekan Fakultas Peternakan Unand Dr.Ir.H. Djafrinur, M.SP kepada website www.nusantaranews.net usai acara buka bersama di Fak. Kedokteran Unand Magrib tadi.

Untuk itu diperlukan langkah-langkah menyatukan mereka, memang, secara administrasi Negara, para alumni dan sesepuh tersebut tidak aktif lagi di fakultas, dalam artian mereka telah pensiun. Namun kepada keluarga besar saya sering menyampaikan, hubungan silaturahmi tidak mengenal kata mantan. “kan tidak ada yang mengatakan mantan sodara atau matan sahabat,”. ucap Djafrinur seraya tersenyum.

Selain itu, banyak manfaat dirasakan dengan terjalinnya silahturahmi, yaitu komunikasi lancar, apabila ada yang sakit atau mengalami kesulitan. Contoh suami atau isteri adalah dosen di fakultas Unand, tetapi telah meninggal dunia, sementara anaknya membutuhkan biaya untuk melanjutkan pendidikan. Nah dengan lancarnya komunikasi, kita saling mengetahui dan turut membantu meringankan beban mereka seperti mencari dana melalui Baziz dan koperasi, “itulah yang pernah dilakukan”.

Kebijakan Pemerintah Tak Berpihak

Terkait adanya penurunan penerimaan mahasiswa pada 2010 sebanyak 207 orang, itu sifatnya musiman, karena para calon mahasiwa dewasa ini lagi trend dengan sekolah profesi, seperti kedokteran, akuntan, penyiar radio, televisi serta advokat dan lain sebagainya.

Padahal bangsa ini sedang mengalami krisis pangan dan energy, seperti peternakan, listrik, pertanian, peternakan dan perikanan, “itu yang sedang dialami bangsa, namun pemerintah dengan kebijakannya tidak berpihak terhadap fakultas peternakan, sehingga orang tidak banyak memilih”. Bak cendawan tumbuh, banyak sekali berdiri sekolah-sekolah profesi. Akibatnya bangsa kita selalu melakukan impor bahan-bahan yang sangat merugikan bangsa, dengan terkurasnya devisa negara keluar negeri, sesalnya.

Akan tetapi, fakultas Unand tidak menunggu dan menjadikan itu sebagai cambuk dalam meningkat mutu dan kualitas pendidikan. Sehingga penerimaan mahasiswa pada 2010 ini memang sengaja diperketat, agar mahasiswa yang masuk dan keluar betul-betul yang mempunyai kompetensi. Namun dibanding dari fakultas yang ada di Indonesia, Fak. Peternakan Unand termasuk terbanyak, jelasnya.

Kita menghimbau, agar pemerintah lebih memperhatikan sektor ini, agar bangsa tidak selalu mengalami krisis pangan. Kalau tidak, kita akan selalu melakukan impor beras, impor jagung, kedelai, sapi dan lain-lainnya,”. harap Djafrinur. nkt/aan

Post a Comment

Previous Post Next Post