Puisi
Untukmu yang Terdzolimi
Oleh : Sri Rachmawati Betapa tajamnya lisan dan jempol zaman sekarang. Pedasnya ucapan k…
Oleh : Sri Rachmawati Betapa tajamnya lisan dan jempol zaman sekarang. Pedasnya ucapan k…
By : Sumiati Ketika hadir marah. Semua jadi salah. Nasihat baik pun dianggap tak terarah. …
Oleh : Hawilawati Inikah yang dinamakan cinta? Jika syariat Allah diabaikan dalam kehidupan …
By : Sumiati Aktivitas padat bagi orang tua hal yang biasa. Walau terkadang tubuh menuntut h…
Oleh : Sumiati Hidup adalah perjuangan Hidup adalah perjalanan Hidup adalah pilihan …
By : Sumiati Pagi cerah terasa hangat mentari menyinari. Jam berdenting mengingatkan diri. …
By: Sumiati Dalam setiap jam yang berdentang. Ayah Bundamu berdoa tak lekang. Ayah Bun…
Oleh : Rahmawati Rahman (Pemerhati Generasi dan Isu Sosmed) Suara suara berjalan Mengha…
By : Nori Parawita (Mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah dan Arsitek Peradaban) Detik yang berl…
By : Mila Sari, S. Th. I Pekat dan semakin menghitam Akan kah flora dan fauna kembali berevo…
By : N3 Hei api Masihkah kau bawa Gumpalan bara ? Heii asap Apa masih menyes…
By : N3 Inilah negeri kami Sejuta pesona yang kau suguhkan Melelapkan kami dalam buaian …
Oleh: Nelliya Azzahra Wahai Sang pemilik cinta ... Setiap helaian nafas ini adalah cinta.…
By : Nawir (Lampung) Ketika aku tersesat di alam semesta ini yang diciptakan oleh Tuhan kita. …
Oleh : Imayanti wijaya Member Akademi Menulis Kreatif Negeriku.. Elokmu tak terbantahk…
By : Kamila Khairani Sastawan, Pendidik Generasi dan Member Akademi Kreatif Duhai hati be…
By : Nal Koto Disaat aku tidak lagi berkaca.... Hanya untaian tasbih menemani malam …
By : Kamila Khairani Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif Kursi Perlamb…
Oleh: Hermida Idris Bukan hujan petasan di Gadza Palestina Bukan Gemuruh petir dan Guruh Buka…
Oleh : Hermida Idris Berderet mawar ditaman sunyi Bahagianya disaat mata memandang Aromanya…