APKK Berunjukrasa Menuntut Kinerja Inspektorat Sarolangun


N3,SAROLANGUN - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Pencinta Keadilan dan Kebenaran (APKK) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Sarolangun, Selasa (14/12/2021). Menuntut kinerja Inspektorat dalam mengaudit terkait anggaran Dana Desa (DD) di 2 Desa dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.

Dalam orasinya, Korlap aksi Aryanto dan Dani Letsoin meminta kepada Bupati Sarolangun untuk mengganti Kepala Inspektorat, mengganti seluruh Irban dan menonaktifkan Kepala Desa Muara Air Dua Kecamatan Batang Asai dan Kepala Desa Sekamis Kecamatan CNG.

" Kami meminta Bupati H.Cek Endra untuk melakukan evaluasi dan mencopot kepala Inspektorat dan mengganti seluruh Irban, karena diduga ada kongkalikong dengan oknum Kades 2 desa dalam mengaudit temuan DD," sebut Dani Letsoin, Korlap 2 Aksi.

Menurutnya, dari temuan di lapangan di Desa Muara Air Dua, diduga kuat ada penyalahgunaan DD yang dilakukan oleh Kades. Dimana  dari anggaran pembuatan jalan setapak sepanjang 2.190 meter, yang dikerjakan hanya sepanjang 1.720 meter.

" Dugaan kerugian negara di Desa Muara Air Dua sebanyak Rp 131.771.689, namun temuan Inspektorat hanya Rp 79.000.000," jelasnya.

Sambung Dani, sama halnya dengan Desa Sekamis, berdasarkan surat laporan hasil audit investigasi yang dikeluarkan Inspektorat Sarolangun nomor : 700/86/ITDA/2021 temuan hanya berjumlah Rp 67.354.075.

" Sementara dugaan kami lebih dari hasil temuan pihak Inspektorat," tegasnya.

Sementara korlap I aksi, Aryanto, menyebutkan jika hasil audit Inspektorat Sarolangun terkait penggunaan anggaran DD tersebut tidak relevan dengan kasus beberapa desa lainnya yang sudah selesai dan mengembalikan.

" Disinilah menurut kami ada ketidakberesan Inspektorat dalam mengaudit penggunaan DD di 2 desa tersebut, kami menduga ada main mata antara Inspektorat dengan oknum Kepala Desa," ketusnya.

Karena menurutnya, ketidakberesan tersebut nampak jelas dengan kasus desa Lindung yang mana dari temuan pembangunan jalan setapak yang hanya puluhan meteran namun kerugian mencapai ratusan juta, sementara di 2 Desa tersebut temuan ratusan meter namun hampir sama dengan kasus desa Lidung.

(SRF)

Post a Comment

Previous Post Next Post