Pemimpin Teladan

Oleh: Rafika Husna

 Ibu Rumah Tangga di Depok

 

Siapa yang tak kenal Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab ra? Namanya pasti sudah sering kita dengar bukan. Ya, beliau adalah sosok pemimpin negara Islam yang sangat sederhana. Bahkan, Imam Malik meriwayatkan dalam Al-Muwaththa, bahwa Anas bin Malik ra pernah berkata, “Aku melihat Umar bin Khaththab ra pada masa kekhilafahannya biasa memakai jubah yang bertambal di dua pundaknya.” Umar bin Khaththab juga pernah berkata, “Alangkah buruknya aku ini sebagai pemimpin jika aku memakan bagian yang baik, lalu aku memberi rakyat makanan sisanya” (Ibn Sa’d, Ath-Thabaqat al Kubra, 3/312).

Khalifah Umar salah satu contoh pemimpin teladan di masa susah. Pada waktu beliau menjadi khalifah, pernah terjadi masa paceklik. Waktu itu daerah Hijaz sedang dilanda kekeringan yang parah, penduduknya banyak yang mengungsi ke Madinah karena sudah tidak ada lagi makanan sedikit pun.

Mereka segera mengadukan keadaannya kepada Khalifah Umar. Beliau pun langsung merespon dengan segera membagi-bagikan makanan dan uang dari baitul mal hingga gudang makanan dan kas baitul mal kosong. Khalifah Umar mengganti makanannya dari roti, lemak dan susu dengan hanya makan minyak dan cuka. Akibatnya tubuhnya pun menjadi kurus dan banyak yang mengkhawatirkan beliau akan sakit dan lemah.

Pada masa paceklik, Khalifah Umar pernah keluar bersama Abbâs, paman Rasulullah SAW untuk melaksanakan shalat istisqâ’ (meminta hujan). Setelah itu Khalifah Umar berdoa, “Ya Allah, sungguh jika kami ditimpa kekeringan sewaktu Rasulullah SAW., masih hidup, maka kami meminta kepada-Mu melalui Nabi kami. Sekarang kami meminta kepada-Mu melalui paman Nabi kami” (HR ath-Thabarani). Kemudian masa paceklik pun berakhir dan Khalifah Umar telah berhasil melewati masa-masa sulit itu dengan kebijakan yang tepat sehingga dapat menyelamatkan rakyatnya dari kesulitan.

Adakah pemimpin saat ini yang berusaha meneladani Khalifah Umar? Faktanya tidak ada yang mampu meneladaninya kecuali hanya sekedar pencitraan. Selama pandemi Covid-19 saja kehidupan rakyat semakin sulit dan tercekik. Rakyat yang miskin semakin banyak, tapi sejumlah pejabat di negeri ini malah semakin meningkat kekayaannya selama pandemi Covid-19.

Melihat fakta tersebut, sepertinya sulit untuk memilih pemimpin yang baik dalam sistem sekuler ini, karena mereka yang memegang kekuasaan selalu dikendalikan oleh para pemodal yang notabene asing.

Padahal, kekuasaan adalah amanah. Pemimpin amanah akan menunaikan tugas untuk memelihara semua urusan rakyatnya seperti: menjamin pemenuhan kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan bagi tiap individu warga negara); menjamin pemenuhan pendidikan, kesehatan dan keamanan secara cuma-cuma; serta melindungi rakyat dari berbagai gangguan dan ancaman. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,“Kepala negara adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus” (HR al-Bukhari). []


Post a Comment

Previous Post Next Post