Maksiat Jalan Terus Meski di Masa Pandemi?




Oleh Srie Parmono

Baru-baru ini pihak Kepolisian Resor Kota Besar Palembang, Sumatera Selatan, meringkus puluhan remaja yang terkonfirmasi positif menggunakan narkoba di sebuah kelab malam kota ini, Minggu dini hari. Mereka digerebek aparat gabungan saat dugem di masa pandemi Covid-19.

Komandan Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Supriadi, di Palembang, mengatakan dari operasi yang dimulai pukul 01.00 WIB itu ada sebanyak 87 orang diamankan terdiri atas 61 laki-laki dan 26 perempuan termasuk di dalamnya remaja belasan tahun.

Mereka langsung diangkut ke Mapolrestabes Palembang menggunakan tiga mobil truk polisi dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes urine dan pendataan identitas diri.(suara.com, 12/9/2021)

Miris hal ini sungguh memprihatinkan mengingat di tengah kekhawatiran masyarakat akan ancaman virus Corona, namun ada sebagian orang justru melakukan pesta narkoba serta kumpul-kumpul sambil bermaksiat. Kerusakan generasi saat ini bahkan telah menyerang remaja belasan tahun. Mereka sudah mengkonsumsi ekstasi. Jumlahnya pun mencapai angka ratusan pengguna narkoba. Ini membuktikan bahwa narkoba sudah masuk ke berbagai kalangan masyarakat.

Kasus narkoba di masa pandemi justru semangkin meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya pemahaman liberal(serba bebas) di tengah-tengah masyarakat. Sehingga beranggapan kehidupan yang benar tidak perlu aturan agama. Padahal hakikatnya narkoba bukan hanya menjerat pemakainya menggunakan zat-zat yang di haramkan oleh Allah yang bukan hanya membuat pemakainya kehilangan akal namun narkoba juga bergandengan dengan perbuatan maksiat lain seperti seks bebas, miras dan tindakkan kekerasan.

Dengan merujuk betapa seringnya  kasus seperti di atas, bisa dikatakan bahwa kasus penggunaan narkoba  belum menemukan penangulangan yang tepat. Hukuman penjara dan rehabilitasi tidak mampu menekan kasus-kasus pengguna narkoba baru. Justru di masa pandemi ini malah di manfaatkan untuk menggunakan narkoba.

Inilah pentingnya sebuah sistem yang sahih dalam mengatasi persoalan umat saat ini. Islam tidak akan bertoleransi kepada pemakai, penyalur bahkan para produsen narkoba. Bahkan bersikap tegas dan keras terhadap lingkaran peredaran narkoba.  Namun untuk menegakkan aturan tersebut maka di perlukan pemimpin yang harus taat kepada Allah serta hukum-hukum syariat.

Islam tidak akan mentolerir terhadap Keharaman narkoba, karena efek dari narkoba justru akan merusak akal  generasi muda. Oleh karena itu akan di selesaikan secara serius hingga sampai ke akar-akarnya. Hanya dengan sistem Islam yang kafah semua itu akan terwujud. Karena  kepemimpinan Islam yang akan menengakkan hukum-hukum Allah secara sempurnah ssehingga bisa melakukan regulasi secara sempurna.

Umat akan dididik menjadi manusia-manusia yang bertakwa sehingga bisa menjaga dirinya dari perbuatan yang di haramkan Allah. Sanksi yang tegas akan bisa terwujud dalam sistem Islam yang sempurna.
Allah Swt. menegaskan di dalam Al-Quran:
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS al-Maa'idah :50)

Maka sudah saatnya kita kembali kepada aturan dan hukum-hukum Allah yang maha adil supaya seluruh persoalan umat bisa selesai secara sempurna.

Wallahu a'lam bishawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post