Anggota Dprd Kabupaten Pasaman dari Fraksi Partai Golkar H.Sholihin Nursewan , angkat bicara.



Pasaman - nusantaranews.net,

Kondisi objek wisata Rimbo Panti yang terkenal dengan hutan dan pemandian air panasnya, sudah benar-benar tidak terurus. Tinggal nama saja objek wisata yang diagung-agungkan masyarakat Pasaman itu.

Sudahlah fasilitas umum tidak ada yang layak, kondisi objek wisata diperparah dengan adanya tumpukan sampah dan mushallah tidak diperhatikan pemerintah setempat.

Tidak pula sedikit sampah yang dibuang warga di sekitar jalan lintas yang melewati objek wisata itu.

Suharman (54) warga Lampung mengatakan Kepada awak media, Senin (27/9/2021) Saya Minta Kepada pemerintah supaya mushollah supaya segera di perbaiki kami mau melaksanakan shalat ternyata mushollah Tidak layak untuk di tempati “katanya” Suharman.

Pada tahun 80 an Wisata alam Rimbo panti sangat terkenal di kalangan masyarakat apalagi mancanegara yang datang untuk berpariwisata ada yang dari luar negeri,pada saat ini beginilah kondisi sekarang .

Salah satu anggota DPRD Pasaman fraksi Golkar angkat bicara mushollah tidak di perhatikan oleh pemerintah selama ini bagaimana kita mengembangkan wisata sedang kan mushallah tidak pernah di perbaiki sama sekali coba Kita bayangkan apakah APBD Mencukupi anggaran untuk mengelola Wisata tersebut kata” anggota DPRD Pasaman fraksi Golkar H.Sholihin Nur Sewan.

Kondisi ini benar-benar mengkhawatirkan. Selain mengganggu pemandangan, udara asri di sekitar lokasi pun berubah menjadi tidak sedap. Belum lagi baun bangkai yang menyengat akhir-akhir ini.

“Benar-benar parah,” Salah seorang pengunjung dari Medan Sahar (45) selaku warga Yang singgah di wisata alam Rimbo panti. Katanya”,

saat melewati jalan di Rimbo Panti.

Pantauan awak media sampah-sampah yang bertumpuk ini agaknya sudah lama dibuang masyarakat di pinggiran lokasi wisata itu Ada

Sampah yang sengaja di buang oleh masyarakat ada kulit pinang,Sampah kelapa muda dan sampah plastik yang di buang Warga pada malam hari.

Ini tampak jelas dari jumlah sampah yang benar-benar sudah banyak dan menimbulkan baun tidak sedap.

Bahkan, para pedagang di sekitar objek wisata pun sudah kewalahan melarang warga sekitar untuk membuang sampah di lokasi pinggiran objek wisata tersebut.

“Salah satu pedangan menyampaikan kami sudah berusaha mencegah, namun tidak diindahkan. Itu semua sampah warga yang sengaja dibuang di sana. Kami pun para pedagang cukup risih,” kata salah seorang pedagang setempat.

Para pedagang berharap adanya Tindakan tegas dari pemerintah daerah perihal polemic sampah ini. Mengingat, benar-benar tidak sedap dipandang mata dan udaranya sangat tercemar. 
(In Psm).

Post a Comment

Previous Post Next Post