Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Pasaman terbentuk.



Pasaman – nusantaranews.net,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat melalui Bidang Pencegahan Kebencanaan beserta FPRB Provinsi Sumatera Barat menginisiasi kegiatan Pembinaan KSB dan Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Pasaman yang dibuka langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Bapak Ricky Riswandi. Yang didampingi oleh Bapak Indra fery dari BPBD Provinsi Sumatera Barat swrya Ibuk Patra dan Tomi dari FPRB Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kelompok Siaga Bencana, Dinsos,PMI, Orari, Rapi, Dinkes dan organisasi penggiat kebencanaan se-Kabupaten Pasaman yang dihelat di Kafe Dapoer Mami Lubuk Sikaping, Pasaman Kamis, (26/10/2021).

Adapun tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah sebagai upaya bersama, antara BPBD Provinsi dengan BPBD Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Sumatera Barat untuk pembentukan FPRB di 12 Kabupaten/Kota dan memperkuat FPRB yang sudah terbentuk di 7 Kabupaten/Kota se Sumatera Barat.

Dalam sambutan pembukaan, Kepala Bidang Penanggulangan Kebencanaan, Indra Feri menyampaikan beberapa hal yang secara umum harus diketahui tentang FPRB ini, diantaranya

1. FRPB adalah perwujudan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerahnya.

2. FPRB terdiri dari perwakilan lembaga usaha, akademisi, organisasi kemasyarakatan, akademisi, media massa, organisasi profesi/keahlian, legislative, yudikatif, dan organisasi perangkat daerah, serta relawan penanggulangan bencana.

3. FPRB adalah mitra dari BPBD 

4. FRPB dibentuk berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007, PP No. 21 Tahun 2008, serta secara spesifik akan diatur dalam Perka BNPB yang dalam proses penyelesaian.

5. FPRB memiliki Visi: Memastikan Pembangunan Daerah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana.

6. Memastikan kelembagaan penanggulangan bencana dapat bersinergi dengan baik, antara BPBD dengan OPD, antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan lembaga usaha.

7. Memastikan anggaran penanggulangan bencana cukup digunakan dalam penanggulangann bencana sesuai dengan risiko bencana di daerahnya.

Lebih lanjut, Indra juga mengingatkan bahwa FPRB harus mampu mendorong dan membantu pemerintah untuk menurunkan index risiko bencana di Kabupaten Pasaman.

Dalam kesempatan yang sama, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman, Ricky Riswandi menyampaikan urusan bencana itu urusan bersama, namun tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. FPRB diharapkan bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam melahirkan kebijakan, menyusun perencanaan dan dalam pelaksanaan pembangunan.

Patra Rina Dewi dan Tommy Susanto sebagai fasilitator dari FPRB Sumbar menegaskan bahwa FPRB adalah wadah yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam pengurangan risiko bencana melalui mediasi, fasilitasi, konsultasi, advokasi monitoring dan evaluasi.

Pada pertemuan ini, secara musyawarah dan mufakat maka terbentuklah pengurus inti Forum PRB Kabupaten Pasaman dengan susunan sebagai berikut
1. Koordinator. : Indral, 
2. Sekretaris. :Desirwan Indra, 
3. Bendahara. :Heri Prasetyo wibowo, untuk melengkapi struktur kepengurusan lainnya, pengurus inti berjanji, akan menyelesaikannya dalam waktu yang sesingkat singkatnya yakni Satu minggu ke depan. 

Indral Ketua terpilih FPRB Kabupaten Pasaman berharap, yang masuk dalam kepengurusan Forum ini, betul betul dari panggilan jiwa bukan dari sebuah kepentingan, tuturnya. (In Psm).

Post a Comment

Previous Post Next Post