Surau Tuo Kampung Panji Tanjung Raya di Renovasi.

Antusias Warga Kampung Panji Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Hidupkan kembali "Surau Tuo" yang berusia Ratusan Tahun.

Agam, Nusantaranews, - Mengingat sulitnya Akses pada Peradapan luar, sebuah perkampung yang berada pada titik Indek Desa Tertinggal, (Baca-IDT) di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ditinggalkan Warganya.

Setelah ditinggalkan Penduduknya beberapa Tahun silam, Kampung Panji Kubu Gadang, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, kini dilirik Warga dan dihidupkan kembali.

Hal ini diawali Antusias Warga setempat dalam kebersamaan Gotong Royong, merenovasi dan  membersihkan "Surau Tuo" (Baca-Mushala) yang diperkirakan sudah berusia 100 Tahun lebih berdiri Kokoh di Daerah setempat, Minggu (28/3) kemarin.

Selain menghidupkan kembali Kampung yang sudah Puluhan Tahun terlupan Tempat Ibadah (Surau Tuo) tersebut juga akan dipergunakan untuk Kegiatan  Reliji keagamaan di Bulan Suci Ramadhan 1442 H, mendatang.

Tokoh Masyarakat setempat Edi Yuzuwardi, pada Nusantaranews, Kamis (1/4) mengatakan, Kegiatan Gotong Royong, ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas Permintaan Masyarakat sekitar yang menginginkan "Surau Tuo" itu dapat di Fungsikan kembali, telah ditinggal Penduduk sejak Puluhan tahun yang lalu,” Ujarnya.

Lanjut, Edi, juga mengungkapkan, Kampung Panji Kubu Gadang ini dulunya sempat ditinggal Penduduk pada tahun 1980-an, namun saat ini, Masyarakat yang dulunya pernah meninggalkan Kampung, ini kini mulai bermigrasi kembali lantaran ingin memanfaatkan segala Potensi yang ada di Panji seperti berkebun dan bertani.

Ia juga menjelaskan, Biaya yang dikeluarkan untuk Renovasi Surau Tuo, itu dari Swadaya Masyarakat dan para Perantau, bahkan Renovasi ini sudah dimulai sejak beberapa waktu belakangan secara bertahap, dan tergantung ketersediaan Dana dan Material yang ada.

Pada Fase awal ini Kegiatan Gotong Royog Warga, kita Fokuskan pada Pembenahan Lanntai Surau,  tempat Wudhu, dan MCK,” yang sudah lekang dimakan waktu sebut Edi.

Edi, juga menambahkan, jika Renovasi Surau Tuo ini selesai nantinya akan difungsikan kembali sebagai Tempat Ibadah, seperti Shalat Taraweh dan Shalat Idul Fitri.

Bangunan Surau yang berdindingkan Papan berukuran 10 × 10 Meter yang berjarak lebih kurang 5 Km, dari Pusat Pemerintahan Nagari Maninjau, ini  merupakan Surau tertua di Wilayah ini.

Di samping itu Surau ini hanya berjarak 2 Km, dari Pondok Pesantren Prof Dr Buya Hamka, yang terletak di Kawasan Perbukitan Tanjung Raya.

Saat ini dari belasan Rumah Penduduk yang ada, baru Tiga unit saja yang telah dihuni Pemiliknya kembali “Kita berharap ke depan  semua Penduduk yang pernah bermukim di sini agar dapat kembali lagi, untuk menggarap segala Potensi yang ada disini,” harapnya .

Terpisah, Wali Nagari Maninjau Alfian,  mengatakan, Kegiatan Goro ini dilaksanakan bersamaan dengan Penutupan Pengecoran Jalan Panji Kubu Gadang tahap satu.

Alfian, juga menjelaskan, sejak beberapa tahun terakhir, Pihaknya telah berupaya untuk menghidupkan kembali Kampung Panji Kubu Gadang, mulai Penyediaan Akses yang cukup memadai, Irigasi, Sarana Air Bersih, dan Kelistrikan.

Ia sangat bersyukur dengan tingginya Antusias Masyarakat untuk melaksanakan Gotong Royong, hal ini diharapkan agar Masyarakat dapat menghidupkan kembali Kampung Panji Kubu Gadang.

“Serta diharapkan bersama-sama dalam membangun Nagari demi terciptanya Kemajuan Nagari Maninjau ke Depan,” ungkapnya dalam Konfirmasi bersama Nusantaranews, Via Cellularnya Kamis (1/4) siang dengan penuh Harap.(Bagindo)

 

Post a Comment

Previous Post Next Post