Bahan Pangan Naik Buah Sistem Kapitalistik




Oleh Analisa
 (Muslimah Peduli Generasi)

Seperti telah menjadi kebiasaan tahunan, menjelang bulan Ramadan dan hari raya besar umat Islam, bahan pangan naik begitu pesat. Hal ini mengakibatkan masyarakat semakin sulit dan sengsara. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, PHK besar-besaran sulitnya mencari pekerjaan, namun kebutuhan makan harus tetap berjalan tidak dapat di stop, apalagi di tunda.

Seperti dilansir oleh CNN Indonesia. Senin 05/04/2021. Harga bahan pokok merangkak naik sepekan menjelang ramadhan. Berbagai kebutuhan pangan mulai dari sayur mayur, ikan, daging, dan kebutuhan lainnya terus mengalami peningkatan. 

Kapitalistik Biang Kerusakan

Hidup dalam sistem rusak melahirkan kesengsaraan yang tiada henti. Silih berganti  masalah terus terjadi ekonomi meroket tinggi, rakyat terpuruk dan menjerit sedih. Dimana pokok permasalahan akibat salah tata kelola peraturan ekonomi yang penuh penyimpangan, belum lagi ulah pedagang yang culas demi mendapat keuntungan yang berlipat, akibat kurang kontrol negara dalam pengelolahan jual beli dipasaran mengakibatkan ketimpangan dan kerugian bagi masyarakat.

Dalam masalah distribusi jual beli barang dan jasa sistem kapitalis menyerahkan langsung kepada mekanisme pasar, harga dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran, sehingga disini sangatlah terbatas peran negara dalam pendistirbusiannya sehingga wajar terdapat kurang kontrol dan perusakan sistem pasar yang berlaku saat ini.

Jelas, kapitalis membuat sistem perekonomian kian terpuruk rakyat mesti berusaha sendiri agar dapat memiliki barang dan jasa untuk kebutuhannya. Begitupun dengan masalah pangan ini, banyak sekali terdapat ketimpangan ekonomi yang tidak sesuai dengan tuntunan.

Kapitalistik biang kerusakan menjadikan rakyat semakin terpuruk dalam lini kehidupan, kebebasan dijunjung tinggi ekonomi melemah dan merugi, padahal di dalam negeri banyak sekali sumber bahan pangan dan energi.

Islam solusi Menyelesaikan Permasalahan

Sebagai sebuah agama yang di turunkan oleh Allah melalui para utusannya malaikat Jibril dan Rosulullah Muhammad Saw., Islam memiliki seperangkat aturan dalam menjalani kehidupan. Segala hubungan baik dengan hubungan dengan Allah, dengan manusia, dan sesama makhluk lainnya. Aturan yang terpancar di dalamnya mengandung banyak sekali manfaat dan kebaikan apabila diterapkan dengan benar dan baik. Namun sebaliknya apabila hanya diambil dengan sesuka hati maka akan dapat kita lihat saat ini kerusakan semakin menjadi. Islam yang kaffah tidak demikian mengambil secara keseluruan tanpa meninggalkan sebagian.

Dalam pandangan Islam pengaturan kebutuhan pangan diatur oleh negara. Sang khalifah meriayah umat dengan landasan keimanan kepada Allah, ketakwaan yang tinggi serta melahirkan tanggung jawab yang baik di hadapan umat.

Pengelolaan tata ekonomi sesuai prosedur ketentuan yang berlandaskan al-Qur'an dan sunah bukan berlandaskan hawa nafsu semata. Ketakutan pada dosa dan tanggung jawab di akhirat menjadi para pengemban amanah dalam menjaga daulah dan umat harus tetap fokus pada peraturan yang berlaku sesuai hukum syara'.

Dalam Islam mekanisme pasar terwujud akan adanya aturan yang berlandasan dari syariah yang menjamin pemenuhan kebutuhan rakyat. Tanpa adanya perusakan dan pelarangan yang bersifar culas, monopoli pasar, riba, judi bahkan mendistorsi pasar.

Sungguh, kita sangat merindukan kehidupan dalam naungan Islam, ekonomi tetap stabil dan terjaga, rakyat miskin dapat menikmatinya tanpa harus sengsara. Ekonomi berjalan sesuai roda tuntunan syariah yang berupaya penuh dalam mensejahterakan seluruh umat manusia.

Saatnya kita beralih pada sistem yang berlandaskan pada al-Qur'an dan  sunah, yang Allah jamin akan menghadirkan kebaikan dan kesejahteraan di dalamnya.

Wallahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post