Aliansi Lintas OKP Dan Pemuda Sarolangun Gelar Aksi Unjuk Rasa Terkait Aktivitas PETI Di Wilayah Kabupaten Sarolangun


N3,SAROLANGUN - Massa dari puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lintas OKP dan Pemuda, PMII, HMI, IMM dan Karang Taruna menggelar aksi unjuk rasa damai, menolak aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menggunakan alat berat jenis Ekskavator yang masih beroperasi merambah hutan dan hulu sungai Lilin dan Batang Asai, yang secara umum di seluruh wilayah Kabupaten Sarolangun, Selasa (06/04/2021).

Pengunjuk rasa yang awalnya akan melakukan orasi di Jalan Lintas Sumatera, dihadang ratusan personil Kepolisian dari Polres Sarolangun dan Jajaran Polsek dan 1 unit Mobil Water Canon lantaran tidak diperbolehkannya berorasi di Jalan Lintas Sumatera.

Dalam aksinya, massa menyuarakan dan menuntut baik Pemerintah Daerah maupun Aparat Kepolisian Jajaran Polres Sarolangun agar segera melakukan penertiban aktivitas PETI yang menggunakan alat berat di wilayah Kabupaten Sarolangun pada umumnya.

Adapun tuntutan pengunjuk rasa
1. Aparat hanya dapat mengakhiri aksi ini dengan cara damai dan kondusif serta menerima kami melakukan audiensi bersama Kapolda Jambi dan instansi Pemerintah terkait, baik Bupati, Kapolres, Ketua DPRD, Dandim, Kepala KPHP dan Kadis LH
2. Menuntut Kapolres Sarolangun mengeluarkan secepat mungkin Ekskavator yang saat ini masih beroperasi merambah hutan di Hulu sungai Limun, Sungai Sipa dan Hulu Sungai Batang Asai, maupun diseluruh aliran sungai yang tersebar di wilayah hukum Kabupaten Sarolangun.
3. Meminta segala instansi terkait, secepatnya membuat PERDA mengenai Izin Pertambangan Rakyat (IPR) bagi aktivitas PETI secara manual maupun menggunakan alat berat. Begitupun mengenai pengelolaan tata ruang dan pembuangan limbah agar tidak dialirkan ke sungai Tembesi.
4. Jika permintaan kami tidak diindahkan, maka kami yang terdiri dari Lintas OKP sepakat melakukan aksi kembali dalam jumlah massa yang lebih banyak.

Koordinator Umum Aksi, Fadil kepada awak media menyebutkan jika aksi yang mereka gelar hari ini tidak sukses dan terintimidasi serta tidak diindahkan. Dalam aksi tersebut sempat dari pihak Pemkab dan pihak Kepolisian meminta pengunjukrasa untuk melakukan audiensi bersama Forkompinda, namun pengunjukrasa menolak sebelum tuntutan untuk mengeluarkan alat berat yang masih beroperasi belum di stop dan dikeluarkan dari lokasi PETI dibeberapa tempat yang mereka sebutkan sebelumnya.

" Intinya kami minta sebelum audiensi ini dilakukan, sebelum Perda dibentuk kondusifkan dulu atau keluarkan dulu alat berat yang masih beroperasi," ujarnya.

Sementara Waka Polres Sarolangun Kompol Ayani yang ikut dalam pengaman aksi unjuk rasa tersebut, Menanggapi tuntutan pengunjukrasa untuk melakukan penertiban PETI yang ada di wilayah Sarolangun, menurutnya jika pihak Kepolisian bersama TNI dan Pemerintah Daerah sudah beberapa kali melakukan penertiban PETI tersebut.

" Kita dari aparat Kepolisian, TNI dan Pemerintah Daerah sudah beberapa kali melakukan penertiban," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga Waka Polres Sarolangun menyebutkan dalam pertemuan dengan perwakilan Mahasiswa bersama Forkompinda nantinya, akan membicarakan dan mencari solusi apa yang tepat untuk melakukan penertiban PETI ini.

" Semoga dalam pertemuan nanti kita mendapatkan solusi yang tepat dalam penertiban PETI di wilayah Kabupaten Sarolangun," pungkasnya.

(SRF)

Post a Comment

Previous Post Next Post