Jundah yang hilang


Oleh: Puji Untary

Cahaya diufuk bersinar
Seluruh bumi merasakan kehangatannya
Membawa diri pada kenikmatan
Kesyahduan dalam nada - nada kehidupan
Bersenandung riang hingga serigala dan domba ikut merasakan

Cinta dalam asa menjunjung marwah
Kehormatan terjaga apik tanpa henti
Balada kemiskinan tertutup jiwa- jiwa sang dermawan
Tak terdengar rintih anak kelaparan
Tak terdengar puisi kehinaan

Denganmu mampu satukan rasa
Denganmu bangkit wujudkan cita
Indahnya jihad gelorakan jiwa
Harum syuhada rindukan surga
Tak henti dalam langkah

Dengan sinarmu semua terang
Cahayamu kemilau di negri Balkan
Semua memujamu
Hadirmu taklukkan hati sang munafik
Menggoda hasrat untuk mengenalmu

Kini......

Mendung menyelimuti diri
Tertutup awan kebatilan
Membuat hati penuh keresahan
Rasa mencekam hadir hingga sudut yang tak terjangkau

Tertatih dalam langkah tak menentu
Terseok dengan kesusahan tak bertepi
Terpuruk diri dalam kehinaan nisbi
Tertunduk hingga tak mampu untuk membalas tatapannya
Tersungkur.... terperosok dalam kesesatan

Cahaya itu telah ditutupi tirai
Dengan tanganmu kau ganti dengan kesemuan
Berharap bahagia dengan kepalsuan
Suguhan kemunafikan hantarkan nafsu keserakahan
Terlena dalam buaian sang pendusta

Hancur.....

Dalam keruntuhan mencoba bangkit
Mengumpulkan rasa yang berserak tak tertata
Berharap jundah datang menata asa
Agar cahaya berkilau diujung senja

Post a Comment

Previous Post Next Post