BENCANA TERUS MELANDA KARENA KEMAKSIATAN DIMANA-MANA


By : Siti Zaitun

Baru saja memasuki awal tahun 2021namun masyarakat Indonesia sudah dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang pelik.

permasalahan pandemi Covid-19 belum bisa teratasi kini bencana alam tengah melanda di Indonesia.

tirto.id - Banjir,longsor,gunung meletus serta beberapa bencana alam lainya terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sepanjang Januari 2021.

Kepala Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan,potensi multi risikp bencana saat ini semakin meningkat terutama memasuki Januari,Februari hingga Maret 2021.

Beberapa bencana alam yang terjadi selama Januari 2021 dan telah di rangkum oleh Tirto.

Banjir 
1.Banjir dikepulauan Bangka Belitung.
Curah hujan yang tinggi serta rob mengakibatkan sejumlah wilayah dikepulaan Bangka Belitung terendam banjir pada Rabu(13/1/2021).

Dilansir dari Antara,wilayah terdampak banjir meliputi Kabupaten Bangka,Kota Pangkalanpinang,Kabupatem Belitung.Sedikitnya ada 900 rumah tendam banjir dengan ketinggian antara 50 hingga 100 centimeter.

2.Banjir Bandang Bener Meriah Aceh.

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bener Meriah,Aceh pada Minggu(17/1/2021)disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Wih Ni Durin.

Tujuh unit rumah warga rusak akibat tertimbun material lumpur dan kayu,sementara 
satu jembatan penyebrangan dikabarkan terputus.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,namun sejumlah warga terdampak terpaksa mengungsi.

3.Banjir Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Pusat perbelanjaan,sekolah,dan ribuan rumah warga teredam banjir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan pada Kamis(14/1/2021)

Kemudian selain banjir,juga terjadi gempa bumi di Mamuju dan Majene pada kamis(14/1).Akibatnya,88 orang meninggal per Selasa (19/1) berdasarkan pencatatan Basarnas Makasar.Selain itu, menurut data BNPB,hingga Senin(18/1) sebanyak 253 orang mengalami luka berat,670 orang luka ringan dan sebanyak 19.435 orang mengungsi(Cnnindonesia.com,19/1/2021).

Bencana lain adalah  gunung meletus.Gunung Semeru di Jawa Timur mengeluarkan Awan Panas Gugur (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu(16/1) pukul 17.24 WIB.pada Senin (18/1),Gunung Merapi diperbatasan Jawa Tengah dan perbatasan Jawa Tengah dan DIY juga kembali mengeluarkan awan  panas guguran.

Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup(Walhi) Kalsel,Kisworo Dwi Cahyono,masifnya pembukaan lahan yang terjadi secara terus menerus turut andil dari bencana ekologi yang terjadi di Kalimantan selama ini.Menurut dia,Kalsel berada dalam kondisi darurat ruang dan darurat bencana ekologis.Sebabnya dari total wilayah seluas 3,7 juta hektar di Kalsel,sebanyak 50 persennya sudah dialih fungsikan menjadi pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.

Kisworo menjelaskan,tata kelola lingkungan dan sumber daya alam (SDA)di Kalsel sudah cukup rusak dengan daya tampung dan daya dukung lingkungan yang tidak memadai.Hal ini didukung data laporan 2020 yang mencatat,terdapat 814 lubang tambang di provinsi Kalsel milik 157 perusahaan batubara yang masif aktif bahkan ditinggal tanpa reklamasi(Lokadata.id 19/1/2021).

Semua itu patut diduga terjadi karena adanya kolusi antara penguasa dan kekuatan oligarkhi.
Dengan pembuatan UU baru seperti UU Minerba dsn Omnibus Law Cipta Kerja,semua itu akan terus terjadi,bisa jadi tambah parah.

Semua ini karena sistem yang diadopsi,sistem kapitalisme  yang berlandaskan sekulerisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan.Yang mempercayai adanya sang pencipta tetapi hukum nya di anggap sampah,mencampakan hukum Allah adalah bentuk kemaksiatan yang mengundang murkanya Allah,maka hanya kembali berhukum kepada Allah semua permasalahan bisa teratasi.

Menyikapi  berbagai bencana didalam islam.

Berbagai bencana atau musibah tentu merupakan ketetapan atau qadha Allah SWT(QS at-Taubah [9]:51).Tak mungkin ditolak atau dicegah .Sebagai ketetapan(qadha) Nya,musibah itu harus dilakoni dengan dengan lapang dada,ridha,tawakal dan istirja'(mengembalikan semuany kepada Allah SWT) serya sabar (QS al-Baqarah[2]:155-157).

Orang berakal akan menjadikan sikap sabar sebagai pilihan dalam menyikapi bencana / musibah.Ia menyakini bahwa sebagai manusia ia tak mampu menolak qadha' Allah SWT.Karena itu ia wajib menerima qadha' dan takdir Allah SWT (Lihat : Al-Jazari,Mawsu'ah al-Akhlaq,1/137).
Apalagi musibah yang menimpa itu bisa menjafi penghapus dosa-dosa.Rasul sae.bersabda:

"Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah (bencana)berupa kesulitan,rasa sakit,kesedihan kegalauan,kesusahan hingga tertusuk duri kecuali Allah pasti menghapus sebagian dosa-dosanya (HR al-Bukhari dan Muslim).

Tentu dosa-dosa terhapus dari orang yang tertimpa musibah jika menyikapi musibah itu dengan kerdhaan dan kesabaran (Lihat:Ibn Qudamah al -Maqdisi,Mukhtashar Minhaj al-Qashidin,1/272;As-Samarqandi,Tanbih al- Ghafilin,1/255).

Aneka bencana yang terjadi menunjukan betapa lemahnya manusia.Betapa manusia membutuhkan pertolongan Allah SWT.Betapa tidak layak manusia bersikap membangkang terhadap ketentuan-Nya,bermaksiat serta berani mencampakan petunjuk dan aturan -nya.Allah SWT berfirman:

artinya: Apakah kalian merasa aman          terhadap( hukuman) Allah yang(berkuasa)di langit saat Dia menjungkirbalikkan bumi bersama kalian sehingga dengan  tiba-tiba bumi itu berguncang?
Ataukah kalian merasa aman terhadap (Azab) Allah yang (berkuasa) di langit saat Dia mengirimkan angin disertai debu dan kerikil? Kelak kalian akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan- ku (TQS  al- Mulk [67]:16-17).

Imam al-Baghawi dalam tafsirnya,Ma'alim at- Tanzil, menjelaskan bahwa Ibn Abbas ra.berkata:" Apakah kamu merasa aman dari yang ada dilangit,yakni dari azab  Allah yang dilangit,saat kalian bermaksiat kepada-Nya.Dia menjungkirbalikkan bumi bersama kalian  sehingga bumi berguncang."

Kesabaran menghadapi musibah harus disertai perenungan untuk menarik pelajaran guna membangun sikap,tindakan dan aksi ke depan demi membangun  kehidupan yang lebih baik.Termasuk untuk mengurangi potensi terjadinya bencana dan meminimalkan atau meringankan dampaknya.

Dalam semua bencana,ada dua hal yang mesti direnungkan.
Pertama,penyebabnya.penanganannya dsn pengelolaan dampak bencana,termasuk rehabilitasi.

Terkait penyebab bencana,Allah SWT menyatakan bahwa musibah,termasuk bencana alam,memang terjadi sesuai dengan kehendak dan ketentuan-Nya sebagai qadha'-Nya(QS at- Taubah[9]:51).

Namun demikian,Allah SWT juga memperingatkan,banyak musibah yang terjadi yang melibatkan peran manusia.Allah SWT berfirman:

artinya:Musibah apa saja yang menimpa kalian itu adalah akibat perbuatan kalian sendiri.Allah memaafkan sebagian besar (dosa-dosa kalian)(TQS asy-Syura[42]:30).

Semua kemaksiatan itu mengakibatkan fasad (kerusakan) di muka bumi.Di antaranya berupa bencana alam dan dampaknya. Semua ini baru sebagian akibat yang Allah SWT timpakan karena berbagai kemaksiatan yang terjadi di tengah manusia.Tujuannya agar manusia  segera sadar dan kembali pada syariat-Nya.Allah SWT berfirman:

artinya:Telah nyata kerusakan di darat dan di laut di sebabkan oleh perbuatan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka,agar mereka kembali(kejalan Allah SWT)(TQS ar- Rum[30:41).

Untuk mengakhiri segala musibah tidak lain dengan mengganti sistem sekulerisme-,kapitalisme.Dengan mengganti sistem islam.Dengan kata lain,dengan diterapkannya syariah Islam  secara kaffah dalam semua aspek kehidupan. Termasuk dalam pengelolaan lahan/ tanah, sumberdaya alam dan lingkungan hidup.Ini semua akan terwujud dalam bingkai khilafah.
Wallahu'alam bishwab

Post a Comment

Previous Post Next Post