Pahlawan Islam yang Kisahnya Dikubur oleh Barat

Oleh: Dian Salindri
 Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok

 

Siapa yang tidak kenal Kapten Jack Saprrow? Tokoh utama dalam film ‘Pirrates of the Caribbian’ yang diperankan oleh aktor kawakan Hollywood, Jhonny Depp. Tokoh ini memang sangat absurd baik perannya protagonis atau antagonis karena kelakuannya yang nyeleneh. Diceritakan Kapten Jack Sparrow memiliki musuh bebuyutan, seorang bajak laut tangguh dan susah untuk dikalahkan bernama Barbarosa.

Tokoh Barbarosa dalam film besutan sutradara asal Amerika, Gore Verbinski ini digambarkan sebagai bajak laut yang bengis dan kejam. Barbarosa sendiri bukanlah nama asli, namun sebuah julukan yang diberikan oleh orang-orang Eropa kepadanya yang berarti janggut merah. Sebenarnya Barbarosa tidak hanya julukan untuk satu orang, tapi dua bersaudara yaitu Khairudin dan Aruj. Mereka adalah dua bersaudara yang berasal dari keturunan Muslim Turki. 

Faktanya Aruj dan Khairudin adalah pelaut handal dan gagah berani yang berjihad di jalan Allah untuk melakukan perlawanan terhadap ketamakan pasukan Portugis dan Spanyol di wilayah kekuasaan Islam di Afrika Utara. Aruj dan Khairudin juga memiliki jasa besar atas misi penyelamatan ribuan kaum Muslimin dari Spanyol menuju Afrika Utara ( Maghribi, Tunisa, Algeria).  Kemudian mereka membina pangkalan pertahanan laut di Algeria untuk menghalang gelombang serangan Pasukan Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestin.

Khalifah Islam ketika itu, Sultan Salim I, mendengar cerita-cerita kehebatan Barbarosa bersaudara. Sultan Salim I sangat kagum pada heroisme mereka. Atas prestasi mereka di lautan, akhirnya beliau mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai Panglima Angkatan Laut Khilafah Islamiyah untuk memantapkan kekuatan armada laut Daulah Islamiyah. Tidak hanya Barbarosa bersaudara yang digambarkan sebagai tokoh kejam dan bengis.

Banyak yang tidak tahu, pahlawan keturunan Afrika yang bernama Zumbi Dos Palmares, yang merupakan raja terakhir Quilombo Dos Palmares yaitu sebuah pemukiman bagi orang-orang keturunan Brazil-Afrika yang berhasil bebas dari kungkungan perbudakan kala itu. Zumbi memimpin perjuangan penduduk Palmares untuk melawan perbudakan yang dilakukan oleh Portugis. 

Namun Pada Februari 1694, Portugis berhasil menghancurkan Cerca do Macaco, yaitu sebuah pemukiman pusat kerajaan. Beberapa perlawanan berlanjut, tetapi pada November 1695 Zumbi terbunuh dan dipenggal kepalanya. Kepalanya ditampilkan pada tombak untuk menghilangkan legenda keabadiannya. Sampai di situlah perjuangan Zumbi sang panglima yang membuat Portugis kalang kabut menghadapi perlawanannya. Dan agar semakin hilang jejak kepahlawan dari Zumbi maka diciptakanlah sosok Zombie yang kita ketahui saat ini, sebagai sosok makhluk yang mengerikan, mayat hidup yang gemar memakan otak manusia.

Demikian beberapa kisah pahlawan Islam yang diceritakan ulang dan digambarkan oleh pihak Barat menjadi tokoh yang kejam dan mengerikan agar umat Islam tidak mengenal pahlawannya. Inilah faktanya, banyak pahlawan Islam yang kisahnya dikubur oleh Barat. Tidak hanya pahlawan Islam yang gagah berani dan berjuang di demi membela kaum Muslimin, banyak juga penemuan-penemuan yang sesungguhnya ditemukan oleh tokoh Islam namun diakui oleh bangsa Eropa sebagai penemuan mereka. 

Misalnya saja, Jika kita ditanya siapa penemu Benua Amerika, kebanyakan dari kita akan menjawab Christopher Colombus sebagai orang yang menemukannya. Wajar saja, karena itulah yang diajarkan kepada kita bahwa Christopher Colombus menemukan Benua Amerika pada 1492. 

Faktanya, pada pertengahan abad ke-10, di masa pemerintahan Abdul Rahman III (929-961) dari Daulah Ummayah Andalusia, para penjelajah Muslim telah berlayar dari Pelabuhan Spanyol Delba (Palos) ke suatu tempat yang dinamai “laut yang gelap dan berkabut”. Lokasi itu sama dengan posisi benua Amerika saat ini. Catatan itu ditulis oleh sejarawan Muslim sekaligus ahli geografi ternama, Abul-Hassan Ali Ibnu Al Hussain-Al Masudi (871-957) dalam kitabnya “Muruj adz-dhahab wa maadin aljawhar -Padang Emas dan Tambang Permata-“.

Disebutkan seorang navigator Muslim bernama Khashkhash bin Said bin Aswad, dari Cordoba, Spanyol, berlayar dari Delba (Palos) pada 889. Para penjelajah Muslim ini menyeberangi samudera Atlantik, mencapai wilayah yang tidak dikenal (ard majhoola) dan kembali dengan harta yang luar biasa. Selain itu, ada juga catatan yang berasal dari Cina kuno yang dikenal sebagai dokumen Sung. Dituliskan tentang perjalanan pelaut Muslim ke tanah yang dikenal sebagai Mu-Lan-Pi (Amerika).

Bukti-bukti tak terbantahkan ditemukan dalam surat-surat yang ditulis Colombus sendiri. Ia menyebutkan, pada 21 Oktober 1492 saat berlayar di sekitar Gibara, pesisir timur laut Kuba, ia menyaksikan sebuah masjid yang berdiri kokoh di atas gunung yang indah. Ia juga menemukan reruntuhan menara masjid dengan tulisan ayat-ayat Al-Qur’an di wilayah yang sekarang bernama Kuba, Meksiko, Texas dan Nevada.

Lima abad sebelum Chritopher Colombus menklaim bahwa ialah orang pertama yang menemukan benua Amerika, para pelaut Islam sudah lebih dulu tiba di Amerika. sangat berbeda dengan bangsa Eropa yang saat menginjakan kakinya di tanah baru memiliki misi untuk meraup kekayaan sebanyak-banyaknya dengan cara menjajah. Islam datang dengan damai dan membawa cahaya bagi semua kaum, baik kaum pendatang dan pastinya penduduk pribumi.

Kini sudah saatnya kaum Muslim melek sejarah, dan tidak lagi terperdaya dengan konspirasi Barat yang memutarbalikan fakta untuk meraih keuntungan kaumnya juga misi terbesarnya adalah menjauhkan umat Muslim dari sejarah kegemilangannya, sehingga umat Muslim merasa kecil dan tak percaya diri. Yang seperti saat ini kita rasakan, umat Muslim di diskriminasi, menjadi yang tertuduh sebagai kaum radikal penyebar teror, sehingga kaum pembenci Islam dengan mudahnya menebar virus Islamophobia. 

Dengan mengetahui sejarah kegemilangan umat Islam semoga kita terpacu untuk mengembalikan kegemilangan tersebut dan berjuang agar umat Islam tidak lagi menjadi kaum yang selalu dirugikan. Kembalinya kejayaan Islam juga sangat dirindukan, supaya umat muslim memiliki pelindung yang senantiasa membela kehormatan umatnya. []

 


Post a Comment

Previous Post Next Post