Ketika Kekuatan Militer Ikut Bergerak


Oleh : Yanti Nurhayati, S.IP.
(Komunitas Muslimah Peduli Umat)


Ribuan orang memadati Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang Banten, Selasa (10/11). Belum ada kejadian serupa di Indonesia dimana seorang tokoh sampai dijemput ribuan orang.
Habib Rizieq Syihab (HRS), tokoh ulama itu tiba di tanah air setelah berada di Saudi Arabia selama hampir 3,5 tahun lamanya. Tidak ada yang memperkirakan sambutan sebesar itu. Bahkan pemerintahan pun terkecoh.

Namun di tengah sambutan umat yang luar biasa dalam menyambut kedatangan HRS, ada pihak-pihak yang terus menyerang pribadi HRS dengan berbagai isu melalui media sosial. Bahkan warganet (netizen) pada Kamis (19/11) dihebohkan dengan sejumlah kendaraan taktis (rantis) milik Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI) yang berhenti di jalan raya di Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sambil dikawal Polisi Militer (POM) dan sejumlah prajurit yang naik truk di belakangnya, rantis Koopssus TNI membunyikan sirine, meraung-raung berhenti di depan gang menuju Markas Front Pembela Islam (FPI).

Pengamat militer Fahmi Alfansi Pane, menjelaskan jika Koopssus TNI dibentuk untuk menghadapi ancaman nyata NKRI, seperti terorisme, separatisme, dan beragam ancaman hibrida (campuran). Sehingga, bukan ranah pasukan khusus untuk menakut-nakuti warga sipil.

Rakyat mengharapkan keberadaan aparat pertahanan dan keamanan adalah untuk melindungi seluruh warga negara dari berbagai ancaman, sehingga kehidupan bermasyarakat menjadi tentram dan tenang.
Kebijakan pemerintah yang tidak melindungi para tokoh umat, malah membiarkan terjadinya persekusi kepada para ulama menjadi bukti nyata adanya kriminalisasi. 

Inilah suatu bukti bahwa kekuasaan dengan sistem demokrasi memberangus rakyat dengan ketidaknyamanan. Kebijakan-kebijakan hanya untuk kepentingan-kepentingan penguasa. Seolah kaum muslim yang cinta agamanya itu adalah musuh negara.

Rasulullah Saw. 14 abad yang lalu, menginformasikan akan hadirnya masa-masa yang sulit bagi kaum muslimin. Beliau bersabda: "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan seorang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara. Ada yang bertanya, Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?" Beliau menjawab, orang bodoh yang bicara urusan masyarakat luas."(HR. Ibnu Majah)

Aparat Hankam adalah alat utama negara dalam menjaga keamanan. Dalam negara khilafah, urusan keamanan negara ditangani oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang dipimpin oleh Direktur Keamanan Dalam Negeri. Departemen ini mempunyai Kantor Wilayah di setiap wilayah. Kantor Wilayah Keamanan Dalam Negeri di wilayah tersebut dipimpin oleh Kepala Kepolisian di wilayah itu.
Aktivitas penting negara dalam perspektif Islam adalah penerapan hukum-hukum Islam di dalam negeri dan mengemban dakwah ke seluruh dunia. Metode mendasar untuk mengemban dakwah Islam ke luar negeri adalah dakwah dan jihad, yaitu perang di jalan Allah untuk meninggikan kalimat-Nya.

Keamanan, kenyamanan dan ketentraman umat hanya bisa terwujud ketika Khilafah tegak dimuka bumi ini.
Kekhilafahan yang dipimpin oleh seorang Khalifah akan hadir menjadi perisai penjaga kehormatan agama dan kemuliaan umat Islam.
Wallahu'alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post