Tetaplah pada Posisinya Istri Tulang Rusuk, Suami Tulang Punggung


Oleh : Siti Solihat
Ibu Rumah Tangga

 Di zaman serba boleh ini, kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki memang nyata adanya. Coba kita lihat, di Mall sebagian besar pekerjanya perempuan. Di pabrik-pabrik pun yang menjadi buruh banyaknya perempuan. Bahkan tak sedikit perempuan ada yang menjadi pejabat. 
     
Bukan tidak boleh seorang istri bekerja diluar rumah. Istri boleh-boleh saja bekerja diluar rumah. Akan tetapi harus memenuhi dua syarat. Yang pertama suami mengizinkan istri bekerja. Yang kedua tidak melalaikan tugasnya menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.
     
Akan tetapi pada faktanya, seorang ibu yang seharusnya menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Bergeser posisi menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Sehingga peran seorang ibu menjadi berat. 
     
Pergeseran posisi antara seorang Ayah dan seorang ibu, disebabkan karena banyaknya kebutuhan ekonomi. Menjadikan seorang ibu harus ikut serta membanting tulang di luar rumah. Terlebih lapangan pekerjaan untuk perempuan lebih banyak dari pada laki-laki. 
     
Kebutuhan ekonomi yang mendesak mengharuskan ibu bekerja mencari nafkah. Apalagi dimasa pandemi ini. Angka PHK yang tergolong tinggi. Menyikapi persoalan ini memang tidak lepas dari peran dari semua pihak. Baik rakyat ataupun pemerintah. Pemerintah yang seharusnya  menjamin kesejahteraan seluruh rakyatnya. 
     
Ketika Islam menjadi tumpuan ataupun pedoman bagi setiap manusia. Tentu kesulitan ekonomi  tidak akan sesulit ini. Seorang rakyat yang taat kepada pemimpinnya. Pemimpin yang adil dan amanah yang menjadi panutannya. Pemimpin yang cinta kepada rakyatnya. Allah akan menurunkan rahmatnya bagi siapa saja yang taat kepada Nya. Semoga kita segera bisa merasakan indahnya hidup di bawah kepemimpinan Islam.
Wawlohualam bissowab

Post a Comment

Previous Post Next Post