Menguatkan Aqidah Pada Anak


Oleh Andarwati

Hidup di era kapitalis sekuler ini makin terasa sesak dan beban berat bagi orang tua untuk mendidik anak anaknya. Mereka adalah generasi penerus peradaban namun Gempuran pemikiran sekuler liberal makin kuat dan memengaruhi kehidupan mereka. Pengaruh food, fun dan fashion makin membuat silau generasi muda. Generasi pemarah, hobi tawuran, narkoba, minuman keras seks bebas, dan kriminalitas makin menggila.

sehingga orang tua mengalami kebingungan dalam mendidik, mengarahkan, dan menjaga akidah anak-anak mereka. Orang  tua banyak mengeluhkan bagaimana caranya membentuk dan menanamkan akidah pada anak dan memupuknya agar semakin kokoh aqidahnya. Terutama di era sekuler yang penuh dengan godaan ini.

 “Anak adalah titipan berharga dari Allah SWT yang mudah pecah. Mari jaga titipan dan amanah ini dengan sebaik-baiknya”karena menjaganya sungguh tak mudah. Kalaupun sulit harus tetap ada upaya dan keinginan yang kuat agar bisa mendidik dan memberi yang terbaik buat mereka. Sebab sebagai modal bagi kehidupan ini adalah mengajarkan pada anak anak perkara aqidah karena erkara aqidah adalah landasan yang harus ditanamkan pada mereka.

Salah satu pekerjaan rumah yang  terbesar bagi para orang tua zaman sekarang adalah mendidik anak. Apalagi di era kapitalis sekuler ini. Butuh perjuangan dan energi yang cukup banyak, dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan pastinya adalah ilmu sebagai bekal untuk mendidik anak anak.

Orang tua perlu memperbaiki diri dengan cara mengkaji dan membaca berbagai referensi tentang mendidik anak dalam Islam. Mulai dari kitab, jurnal, buku, guru ngaji juga internet dan sumber yang lainnya. Banyak sekali cara dan metode mendidik anak. bagaimana menanamkan akidah pada anak terlebih anak usia dini harus dipikirkan???. Disisi lain pembahasan parenting memang kebanyakan adalah hal-hal seputar adab atau akhlak dan hal praktis lainnya.

Referensi tentang pendidikan anak ala Rasulullah, caranya bisa dimulai dengan memahamkan kepada anak tentang tujuan hidup??? dari mana kita berasal untuk apa kita hidup didunia dan setelah didunia  kita akan kemana??. Dan  tahapannya juga harus disesuaikan pada usia mereka, sehingga mereka akan paham. Keteladanan dari orang tua, keluarga dan masyarakat dan lingkungan sekitar juga turut berkontribusi besar dalam mempengaruhi pola sikap dan pikir anak. Tidak ada yang instan dalam mendidik anak butuh proses kesabaran dan ketelatenan dan seorang
ibu juga harus terus mengupgrade dan updet ilmu terutama ilmu agama.

Harus ada sinergi antara peran keluarga masyarakat dan negara karena ini sangat penting. Karena peran negara sangat dibutuhkan dengan melaksanakan aturan kehidupan yang berlandaskan pada hukum syara.

Adanya kontrol amar ma' ruf dari masyarakat dengan harmonis  sehingga keluarga merasa tentram melepas anak anak untuk keluar rumah, hal ini bisa diterapkan ketika Islam melalui institusinya dirterapkan secara totalitas.
Wallahu A'lam.

Post a Comment

Previous Post Next Post