Mahalnya Biaya Pendidikan di Indonesia Bukti Kegagalan Sistem Kapitalisme


Oleh : Rahmatia Indah Sari

Pada tahun 2020 ini banyak problematika yang terjadi indonesia dimulai dari sistem politik dan juga kebijakan penguasa negeri yang kerap merugikan masyarakat dan lebih mendukung para kapitalis yang memiliki kepentingan dinegeri ini, masyarakat dituntut untuk mandiri dari berbagai sendi kehidupan baik kebutuhan pangan, sandang dan papan, juga terkait dengan  pemdidikan putra-putri penerus bangsa, sangat disayangkan sistem pendidikan yang harusnya menjadi perhatian utama negara justru tumpang tindih dan tebang pilih, bagaimana tidak mahalnya biaya pendidikan memberikan gambaran seolah-olah yang bisa dan mampu mendapatkan pendidikan terbaik adalah orang-orang kaya dan memiliki materi yang cukup berlimpah agar mampu membayar biaya pendidikan, sementara kelas menengah kebawah harus berbesar hati untuk bekerja lebih keras untuk memenuhi biaya pendidikan, jika ingin melanjutkan pendidikan di Universitas terbaik dengan kualitas terbaik pula, jika tidak demikian maka harus menerima risiko berhenti melanjutkan pendidikan  dan membantu ekonomi keluarga. 

Inilah fakta yang terjadi di indonesia dengan sistem kapitalisme yang dianut mampu menggeser rezim yang berkuasa menjalankan perannya sesuai dengan keinginan para kapitalis, bagaimana tidak dalam kondisi pandemi ini negara justru mengubah status beberapa universitas menjadi BLU, salah satunya adalah universitas yang ada didaerah ku tepatnya di Provinsi Maluku Utara yaitu Universitas Khairun. Ini artinya negara ingin melepaskan diri dari tanggungjawabnya dalam mengurus urusan pendidikan pada Universitas tersebut dan menuntut universitas tersebut mandiri, sedangkan kita ketahui bahwa universitas merupakan badan nirlaba yang tidak akan menghasilkan keuntungan diluar ilmu pengetahuan dan juga menciptakan kualitas pendidikan terbaik, apalagi ditengah pandemi ini justru ekonomi mayarakat ikut ambruk, bahkan untuk bertahan hidup saja mereka tidak mampu, apatah lagi untuk menyekolahkan anaknya, sudah pasti tidak akan mampu. Dan tentunya hal ini tidak sepadan dengan lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah, begitupula pemerintah terus menerima masuknya tenaga kerja asing tanpa memperdulikan protes dari rakyat, bahkan baru-baru ini telah disahkan UUD Ombibus Law yang justru merampas hak-hak buruh dan mempermudah para investor asing. 

Sudah biaya pendidikan mahal, lapangan kerja tidak memadai ditambah lagi kebijakan pembuatan peraturan yang menggeser hak-hak para pekerja buruh dan memudahkan para investor untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Sungguh sangat menyayat hati jika kita menyaksikan kondisi negeri ini, padahal negara memiliki tugas utama dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa dan juga menciptakan lapangan kerja bagi para mahasiswa ketika telah memiliki gelar Sarjana dan malah bukan menambah tingkat pengangguran. dari sinilah masyarakat harusnya sadar bahwa indonesia dibawah sistem pemerintahan kapitalisme tidak akan mampu melahirkan sistem pendidikan yang baik dan berkualitas tinggi, serta tidak akan mampu memberikan lapangan kerja bagi para Sarjanawan setelah selesai dari studynya, alih-alih mensejahterakan rakyat, justru yang terjadi sebaliknya menambah keterpurukan ekonomi masyarakat disebabkan mengikuti keinginan para kapitalis, sehingga yang terjadi adalah yang memiliki modal lah yang mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, sementara rakyat gigit jari. 

Padahal negara harusnya berperan dalam mengatasi berbagai problem negara dan menjamin kesejahteraan masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi dan juga kesehatan. Bukan malah abai dan melepaskan tanggungjawabnya kepada institute-institute pendidikan dan juga swasta untuk masaalah kesehatan, sedangkan untuk urusan ekonomi justru diserahkan kepada Individu-invidu untuk mengurus kebutuhan ekonominya, Naudzubillah min dzalik, maka dari sini kita bisa melihat bahwa sistem kapitalisme telah gagal menjamin sistem pendidikan, kesehatan, apalagi ekonomi, ini adalah sesuatu yang mustahil bagi indonesia jika terus mempertahankan sistem kapitalisme, maka mengharapkan kesejahteraan dibawa sistem kapitalisme bagaikan mimpi disiang bolong. Maka sudah saatnya kita mencampakkan sistem kapitalisme dan kembali kepada sistem islam jika menginginkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, baik dalam sistem pendidikan, ekonomi, kesehatan maupun yang lainnya. Bukankah kita ketahui bahwa sistem islam pernah bertahan hingga 13 abad lamanya, dan mampu menguasai 2/3 dunia dan masyarakatnya sejahtera, bahkan dalam bidang pendidikan sistem pemerintahan Islam meninggalkan hasil dari peradaban islamnya. Salah satunya Universitas ternama di dunia yaitu Universitas Cordoba, dan juga universitas-universitas lainnya yang tersebar dibeberapa negara didunia. bukankah ini menjadi bukti bahwa sistem Islam lebih baik dari sistem kapitalisme ! Maka sudah sepantasnya penguasa negeri ini mau mengambil sistem islam untuk dijadikan sistem pemerintahan dan tidak lagi bertahan dengan sistem kapitalisme yang gagal dalam menyelesaikan problematika negeri ini. Wallahu Alam bissyawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post