KKN PMM UMM Membantu Terapkan Protokol Kesehatan Dikegiatan Pengajian 1 Suro di Dusun Supiturang

By : Nabillah Berlian
Universit Muhammadiyah Malang

Sabtu, 29 Agustus 2020
Kelompok 44 KKN-PMM 2020 Universitas Muhammadiyah Malang, melakukan penerapan protokol kesehatan di kegiatan tahunan Dusun Supiturang, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (Kamis, 20 Agustus 2020).

Pengajian malam 1 suro sudah menjadi tradisi bagi sebagian warga yang memegang teguh ajaran yang diwarisi oleh para leluhurnya. Salah satu ajaran yang masih dilakukan adalah menjalankan tradisi malam satu Suro, malam tahun baru dalam kalender Jawa yang dianggap sakral bagi masyakarat Jawa. 

Pengajian malam 1 suro menjadi agenda tahunan Dusun Supiturang Desa Bocek Kec Karangploso Kab Malang. Anggota KKN PMM UMM berkesempatan untuk mengikuti kegiatan yang hanya diadakan setahun sekali ini. Namun kegiatan malam 1 suro tahun ini sedikit berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, dimana kegiatan tahun ini masih dalam keadaan pandemi covid-19, namun itu tidak menyurutkan semangat warga untuk hadir. 

Para panitia juga menghimbau warga yang hadir untuk tetap menggunakan masker dan selalu menjaga jarak. Anggota KKN PMM juga turut andil dalam kegiatan ini mereka mensterilkan lokasi yang akan dijadikan tempat pengajian berlangsung, menyiapkan bilik disinfektan, gapura disinfektan, tempat cuci tangan beserta sabun cuci tangan, membagi kurang lebih 100 masker dan 100 botol handsanitizer.

Bilik disinfektan dan gapura disinfektan dipasang di siang hari menjelang kegiatan pengajian dimulai, dengan membuat kurang lebih 2000 liter atau setara 2 drum cairan disinfektan. dengan beberapa campuran seperti halnya alkohol. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan dilokasi kegiatan guna mensterilkan lokasi pengajian, penyemprotan dilakukan menjelang kegiatan berlangsung dikarenakan jika penyemprotan dilakukan dihari sebelum kegiatan, masih banyak orang lalu lalang memasang panggung, terup dan cek sound.

Panitia menyediakan beberapa meja dipintu masuk guna untuk meletakkan wastafel dan sabun cuci tangan. Sebagian dari anggota KKN PMM menyiapkan bilik dan gapura disinfektan, beberapa anggota KKN PMM lainnya juga menyiapkan wastafel dan sabun cuci tangan. Menjelang waktu magrib anggota KKN PMM melakukan Ishoma terlebih dahulu sebelum warga hadir pada kegiatan pengajian. Sembari menunggu warga datang anggota KKN PMM juga membagikan beberapa masker kepada panitia kegiatan.

Setelah isya’ sudah banyak warga yang hadir, anggota KKN PMM berjaga didekat pintu masuk sembari mengingatkan para warga yang hadir untuk menggunakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke lokasi kegiatan. 

Tidak hanya itu pembagian handsanitizer alami juga dilakukan, sembari membagikan handsanitizer anggota KKN PMM juga memberi sedikit penjelasan tentang kandungan atau isi dari handsanitizer tersebut. Karena dimana selama ini orang berfikir bahwa handsanitizer itu mahal, bermerk dan mengandung alkohol, namun lain halnya dengan handsanitizer yang dibuat oleh anggota KKN PMM yang mana bahan yang digunakan cukuplah mudah dijumpai, murah dan yang pastinya mudah dalam pengolahannya. 

Bahan handsanitizer alami ini terbuat dari rebusan daun sirih dan air saja tanpa bahan tambahan lainnya. Daun sirih dipilih selain mudah dijumpai dan murah, kandungan yang dimiliki daun sirih juga sangat bagus. Sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan. 

Daun sirih dimanfaatkan sebagai antisariawan, antibatuk, astrigent, dan antiseptik. Kandungan kimia tanaman sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak astari. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak astari 1-4,2%, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C, yodium, gula dan pati. Fenol alam yang terkandung dalam minyak astari memiliki daya antiseptik 5 kali lebih kuat dibandingkan fenol biasa (Bakterisid dan Fungisida) tetapi tidak sporasid
Previous Post Next Post