Inilah 10 Indikator Keluarga Samawa yang Disampaikan Kakanwil Kemenag Sumbar

Kakanwil Sampaikan 10 Indikator Keluarga Samawa dalam Bimwin Pra Nikah Usia Remaja
Usai melaunching delapan inovasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat,  H. Hendri bertolak ke Kantor Urusan Agama Kec. Koto XI Tarusan untuk membuka kegiatan Bimbingan Perkawinan Pranikah Usia Remaja sekaligus menyampaikan materi dalam kegiatan tersebut, Rabu (02/09).

Dalam laporan Kakan Kemenag Kab. Pesisir Selatan yang dalam kesempatan itu ikut mendampingi kakanwil menyampaikan bahwa kegiatan Bimwin pranikah usia remaja ini diikuti 50 orang peserta usia remaja terdiri dari mahasiswa Universitas Bunghatta yang sedang melaksanakan praktek lapangan di Pesisir Selatan, mahasiswa UIN Imam Bonjol padang yang juga sedang melaksanakan praktek lapangan, Remaja Mesjid, dan Siswa siswi dari madrasah di Pesisir selatan.

Ditambahkannya bahwa Kegiatan yang dilaksanakan di Aula KUA Kec. Koto XI Tarusan ini akan berlangsung selama dua hari. Kakan Kemenag mengucapkan terimakasih atas kehadiran Kakanwil disela kesibukannya masih menyempatkan diri untuk membuka acara bimwin tersebut dan menyampaikan materi sebagai pencerahan untuk para remaja.

Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas upaya yang dilakukan Kantor Kementerian Agama Pesisir Selatan yang bekerja sama dengan KUA Kecamatan Koto XI Tarusan untuk mengadakan kegiatan ini dalam rangka mencapai visi kementrian agama.

Adapun visi Kementerian Agama yang baru sesuai Renstra tahun 2021-2024 yaitu Kementerian Agama yang Profesional dan handal dalam membangun masyarakat yang sholeh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.

“Ada 4 beban kita yang termaktub dalam visi tersebut,” ujar Kakanwil.

 Empat beban tersebut adalah menjadikan masyarakat yang sholeh, moderat, cerdas, unggul, dan kegiatan ini salah satu upaya dlm mewujudkan visi trrsebut yaitu menciptakan masyarakat yang sholeh.

Lebih lanjut disampaikan Kakanwil, ada lima tujuan pernikahan; pertama, mendirikan rumah tangga yang tentram penuh dengan limpahan kasih sayang (Samara), kedua, memperoleh keturunan yang sah, ketiga, menjaga kehormatan dan harkat manusia, keempat, menciptakan ketenangan jiwa dan ketentraman hati, kelima, untuk dapat menyalurkan hasrat biologis secara islam.

“Setiap kita menginginkan Rumah tangga samara,” ujar Kakanwil.

Selanjutnya, ada 10 indikator kunci keluarga samara, satu, berdiri diatas pondasi keimanan yang kuat dan kokoh, dua, kita mesti menghidupkan rukun iman yang 5 di tengah tengah keluarga, tiga, menunaikan misi ibadah dalam kehidupan.  

“Jika apa yang dilakukan dalam rumah tangga diniatkan karena ibadah maka semua akan aman dan nyaman,” ujar Kakanwil lagi.

Tiga, mentaati ajaran agama, empat, saling mencintai dan saling menyayangi, lima, saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan, enam, saling memberikan yang terbaik utk pasangan, enam, nafkah berikan yang terbaik jangan sisa dari pengeluaran kita. Tujuh,  mudah menyelesaikan permasalahan, setiap permasalahan yang terjadi tidak dibesar besarkan. Delapan, membagi peran berkeadilan, Sembilan, kompak mendidik anak anak. Dan sepuluh, berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Diakhir sambutannya yang ditutup dengan membuka secara resmi kegiatan tersebut kakanwil berpesan, “Kegiatan ini sangatlah penting untuk anak anak usia remaja karena dari sinilah awal langkah menentukan rumah tangga kita nanti, untuk itu ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” harap Kakanwil. [DW]
Previous Post Next Post