Donald Trump Nyatakan Tak Berkomitmen Berikan Transisi Kekuasaan Damai, Jika Kalah Pilpres



Sejumlah peristiwa terjadi pada Kamis (24/9) yang dirangkum dalam kilas internasional. Mulai dari Presiden Trump yang menolak transisi damai jika kalah pemilu hingga demo pasca penembakan terhadap wanita kulit hitam di AS kembali bergolak.

Presiden Donald Trump mengatakan jika dirinya tidak berkomitmen untuk memberikan transisi kekuasaan yang damai setelah pemilihan presiden Amerika Serikat pada 3 November nanti.

"Yah, kita harus melihat apa yang terjadi nanti," kata Trump ketika ditanya soal komitmen terhadap transisi damai, salah satu pilar demokrasi Amerika.

Sebelumnya Trump menolak berargumen apakah dia akan menerima hasil pemilu. Dengan nada bercanda, Trump mengatakan dia akan tetap menjabat hingga melewati dua masa jabatan yang terikat secara konstitusional.
 
Penolakannya untuk menjamin transisi yang bebas kekerasan kemungkinan mengkhawatirkan para lawannya yang sudah gelisah melihat posisi Trump sebagai penegak hukum federal dalam memadamkan aksi protes di kota-kota AS.

Demo di AS Tuntut Polisi Penembak Wanita Kulit Hitam Dihukum
Aksi protes terjadi di sejumlah kota di seluruh Amerika Serikat, termasuk Louisville, New York, Boston, Washington, hingga Los Angeles pada Rabu (23/9). Pedemo menuntut keadilan saat pengajuan dakwaan terhadpa satu polisi yang terlibat dalam penembakan wanita kulit hitam, Breonna Taylor.

Detektif Brett Hankison yang dipecat pada Juni, telah didakwa oleh dewan juri dengan tiga dakwaan karena "membahayakan secara sewenang-wenang" atas tembakan yang dia lancarkan ke apartemen yang bersebelahan dengan rumah Taylor.

Hankinson dan dua polisi lain yang melepaskan tembakan hingga menewaskan wanita berusia 26 tahun itu tidak dituntut langsung atas kematian Taylor.

Polisi anti huru-hara berpakaian lengkap menangkap beberapa demonstran pada Rabu sore. Jelang malam, polisi mulai menggunakan granat setrum untuk membubarkan ratusan demonstran di Jefferson Square Park, tugu peringatan kematian Taylor.

AS Bergolak Lagi Akibat Kasus Breonna Taylor, WNI Aman
Aksi demo dan kericuhan pecah di sejumlah kota di sejumlah daerah di Amerika Serikat, yang dipicu keputusan jaksa terhadap polisi yang menembak mati seorang perempuan kulit hitam, Breonna Taylor.

Demo itu terjadi di Louisville, New York, Chicago, Boston, Washington, Philadelphia, hingga Los Angeles pada Rabu (23/9). Para aktivis pendukung kulit hitam turun ke jalan menolak proses hukum tersebut. 

Lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/9), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan secara umum kondisi warga negara Indonesia di AS berada dalam keadaan baik.

"Secara umum baik," kata Faizasyah. dilansir dari cnnindonesia.com/evn

Post a Comment

Previous Post Next Post