Berkerudung Sejak Dini, Bentuk Pemaksaan???


By : Anis Kamila S.pd
Aktivis muslimah
Cileungsi, Bogor

Baru-baru ini viral video dari DW Indonesia, berisikan tanggapan dari seorang aktivis feminis bernama Nong Darol Mahmada. Ia melontarkan bentuk kekhawatirannya akan sikap orang tua, orang dewasa atau guru yang mengarahkan anak-anak perempuan muslimah untuk mengenakan kerudung sejak dini. Menurutnya itu adalah suatu bentuk pemaksaan kehendak pada anak. Anak diberikan identitas sejak dini kemudian menyebabkan anak merasa eksklusif karena berbeda dari yang lain. Dan setelah dewasa ia akan mempertanyakan identitasnya sendiri.

Bukan sekali dua kali memang kaum feminis liberal mempermasalahkan agama terutama agama Islam. Karena bagi mereka Islam adalah agama yang mengekang dan tidak mentolerir kebebasan. Opini yang mereka sampaikan sebenarnya lebih ke arah Islamophobia. Karena jika mau berpikir, anak-anak usia dibawah 10 tahun memang akalnya belum sempurna. Mereka belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar, anak-anak juga belum mampu menentukan arah jalan hidupnya sendiri. Maka dari itu perlu bimbingan dari orangtuanya. Dalam Islam jelas, kewajiban orang tua adalah mendidik generasi agar menjadi pribadi yang bertaqwa. 

Kalau berbicara pemaksaan, apakah anak-anak yang berangkat ke sekolah mengenakan seragam sekolah merah putih, sepatu hitam dan dasi itu adalah murni keinginan mereka? Mengapa mereka tidak dibebaskan untuk memilih sendiri mau pakai pakaian apa ke sekolah? Terkadang untuk mendidik anak agar terbiasa awalnya dibutuhkan pemaksaan supaya tertib. Anak yang sedari kecil dipakaikan kerudung konteksnya adalah bentuk pengarahan. Dan ini hal yang biasa bagi umat muslim, agar ketika anak dewasa ia sudah terbiasa dan tau maknanya menutup aurat bahwasanya itu adalah perintah Tuhannya, Allah SWT dan tercantum dalam Al-Qur'an.

Post a Comment

Previous Post Next Post