Tips Membuat Tulisan agar Layak Dimuat

Oleh: Siti Aisyah, S.Sos.

Koordinator Kepenulisan Komunitas Muslimah Menulis, Depok


Dalam membuat sebuah tulisan opini/artikel, tentu kita ingin orang lain paham, mengerti dan tertarik dengan tulisan yang kita buat, sehingga dengan bangga kita yakin bahwa tulisan itu layak dimuat di media baik online maupun cetak. Karena tulisan yang kita buat tertata dengan rapi, enak dipandang dan di sanalah seninya. Sama halnya seperti seorang koki yang menyajikan hidangannya, tidak hanya enak tapi membuat orang penasaran untuk mencicipinya.

Inilah salah satu tips yang setidaknya bisa memudahkan Anda:

Pertama, pilihlah satu topik bahasan yang hendak kita sampaikan. Cukup satu topik/pesan saja. Topik inilah yang nanti kita kembangkan menjadi tulisan kita. Jika kita kesulitan memilih topik yang akan kita sampaikan, kita bisa googling dan mulai cari berita yang menarik, yang baru (up-date), masih hangat dan belum banyak dibahas.

Kedua, tentukan angle (sudut pandang kita), ke arah mana tulisan kita akan dibuat, agar menghasilkan tulisan yang fokus dan tak jelas mau ke mana arahnya. Jadi dari awal sampai akhir tulisan yang kita buat sudut pandangnya tetap satu.

Ketiga, ketika kita menulis paragraf pertama, bahaslah yang terkait permasalahannya. Kemudian pada paragraf kedua kita tulis kalimat penyanggahan. Paragraf selanjutnya menerangkan keduanya. Ingat pula, antara paragraf satu dengan paragraf yang lainnya harus selaras/terkait, tidak boleh loncat. Agar tidak loncat, biasanya sering digunakan kata, bahkan, atau, pasalnya, dan kata sambung lainnya yang sesuai dengan kalimat sebelumnya.

Keempat, berilah judul tulisan yang ringkas, menarik perhatian, dibatasi oleh satu masalah yang sangat sempit. Judul yang ringkas serta menarik perhatian orang lain untuk dibaca, tentu akan membuat mereka penasaran dengan tulisan yang kita buat. Biasanya, orang akan tertarik membaca tulisan kita hanya melihat judulnya saja. Sebagus apapun  isi tulisan yang kita buat, kalau judulnya tidak menarik, orang akan malas untuk baca. Terkadang ide penulisan judul itu muncul setelah kita selesai menulis sebuah tulisan.

Kelima, lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan. Sering kali saya mendapati beberapa penulis tidak melakukan pemeriksaan sekiranya ada kesalahan dari cara penulisannya itu. Padahal, tulisan yang bagus, rapi dan tidak ada typo (salah ketik) merupakan modal kita agar redaksi tertarik untuk menerbitkan tulisan kita.

Untuk mengetahui apakah tulisan kita sudah bagus, tidak ada salah dalam mengetik banyak sekali link di goegle yang bisa kita kunjungi. Salah satunya link Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring. Atau memperdalam pelajaran Bahasa Indonesia kita terkait tulisan, baik tanda baca, kalimat aktif, kalimat langsung dan masih banyak yang lainnya.

Sebagai contoh:  Penulisan kata aktifitas:  yang benar aktivitas. Analisa:  yang benar Analisis. Berfikir: yang benar Berpikir. Bertanggungjawab: yang benar Bertanggung jawab. Mengkonsumsi: harusnya Mengomsumsi dan lain-lainnya.

Jika kita tidak memperhatikan tata bahasa dan ejaan akibatnya dalam tulisan tersebut banyak terjadi kesalahan… Minimalisir terjadi kesalahan, walaupun terkadang ada satu atau dua kata yang terlewatkan.

Keenam, baca ulang tulisan sebelum dikirim. Posisikan dirimu sebagai pembaca, sehingga kamu bisa mengetahui apakah tulisan tersebut menarik, dapat dimengerti dan tentunya antara paragraf yang satu dengan yang lainnya terkait.

Demikian salah satu tips sederhana diambil dari pengalaman pribadi saya yang sedang belajar bagaimana menjadi seorang editor. Semoga  bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian. [] 

Post a Comment

Previous Post Next Post