Ratusan Masyarakat Nagari Sikilang Pasaman Unjuk Rasa

Ratusan Masyarakat Nagari Sikilang Kecamatan Sungai Aur Pasaman Barat berunjukrasa menuntut perbaikan fasilitas umum yakni perbaikan  jalan, jembatan, bantuan ambulan, di depan gedung DPRD setempat Rabu (29/7/2020) siang.

"Kampung kami sangat terisolir pak dewan, jalan buruk, tidak ada jembatan dan tidak ada mobil ambulan untuk berobat. Mana janji-janji bapak dewan sebagai wakil rakyat, " ujar Syahrul Huda, Randi, dan sejumlah juru bicara  demo atas nama Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (Ampek Pasbar).

Menurut mereka, dalam lima tahun terakhir ini sudah ada sekitar 10 warga mereka meninggal dunia karena keterlambatan pertolongan medis untuk dibawa ke RSUD di ibukota kabupaten, Simpang Empat.

"Jalan kami buruk, jembatan tak ada, mobil ambulan juga tidak ada. Jadi jika sakit warga kami selalu terlambat mendapatkan pertolongan, bahkan sudah banyak meninggal pasca melahirkan,"ujar juru bicara demonstran lainnya.

Para pengunjukrasa diterima oleh Ketua Komisi III DPRD H Baharuddin R, dan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Endang Jaya Putra. 

H Baharuddin di hadapan pengunjuk rasa menyetujui dan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Sikilang dan untuk itu ia minta agar apa-apa yang ingin diperjuangkan masyarakat tersebut, segera sampaikan ke Bupati, agar nanti bupati bisa mengajukannya ke DPRD Pasbar.
Jika sudah diajukan bupati, tentu kami di DPRD siap menerima dan menyetujui apa-apa yang diajukan bupati nanti terkait kesejahteraan masyarakat Sikilang.

"Pada prinsipnya jika usulan bapak, ibu sudah disampaikan ke bupati, dan bila bupati mengajukannya ke DPRD, maka tidak ada lagi bagi DPRD Pasbar untuk tidak menyetujui hal tersebut, kami pasti menyetujui dan mengesahkannya, karena wewenang kami mengesahkan anggaran, sedangkan yang menganggarkan adalah bupati," sebut Bahar.

Usai menyampaikan aspirasi di depan gedung DPRD Pasaman Barat, sesudah zuhur para demonstran bergerak menuju kantor Bupati untuk menyampaikan aspirasi yang sama kepada Bupati Pasaman Barat.

Sesampai di halaman Kantor Bupati, masyarakat diterima oleh Sekda Pemkab Pasaman Barat, Yudesri dan didampingi juga oleh Ketua Komisi III DPRD H Baharuddin R.

Setelah melakukan orasi dan dialog terbuka, akhirnya Sekda meminta kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya secara tertib melalui sepuluh orang perwakilan di ruang Balkon kantor Bupati Pasaman Barat.

Pada pertemuan mediasi antara Pemda dan sepuluh orang perwakilan tersebut, Pemerintah daerah Kabupaten Pasaman Barat, bersama DPRD akhirnya mengabulkan sebagian tuntutan aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (ampek) yang sebelumnya telah menggelar aksi di depan kantor DPRD Rabu (29/07/2020)

Melalui Sekretaris Daerah, Pemda berjanji akan memberikan satu unit ambulance kepada masyarakat Sikilang, agar dapat digunakan sebagai transportasi bagi masyarakat dalam pelayanan medis dan kesehatan, sebab menurut Sekda hal ini secara geografis sudah wajar masyarakat Sikiling yang berada di salah satu daerah terpinggir di Pasaman Barat untuk memiliki ambulance.
Untuk itu solusinya saat ini adalah meminjam pakaikan Ambulan Korpri kepada masyarakat Sikilang guna dimanfaatkan untuk kepentingan warga Sikilang.

Adanya solusi tersebut, masyarakat merasa senang dan berterima kasih atas diberikannya Ambulance Korpri  yang walaupun statusnya hanya pinjam pakai.

Selain itu mereka juga menuntut DPRD untuk menganggarkan jalan yang layak, agar masyarakat Sikilang tidak merasa berada di daerah terluar, sebab sudah lebih 10 tahun kampung Sikilang tidak pernah dijamah oleh Pemerintah Kabupaten.
Sebab menurut masyatakat selama ini sudah banyak Nyawa Melayang di tengah Perjalanan menuju Rumah Sakit

Aksi massa baik yang di DPRD maupun yang di Kantor Bupati berlangsung aman dan terkendali, apa lagi terlihat dengan adanya pengawalan dari pihak Kepolisian Resort Pasaman Barat dan Sat Pol PP Pasaman Barat. 

Akhirnya aksi Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan baik yang di kantor DPRD dan Kantor Bupati Pasaman Barat membuahkan hasil, sebab Pemda Pasaman Barat bersama DPRD Pasbar telah merespon secara positif apa yang disampaikan oleh masyarakat, seperti  pembangunan jalan dan sarana kesehatan harus menjadi prioritas Pemda.

Setelah menyampaikan aspirasinya di kantor DPRD dan kantor Bupati Pasaman Barat akhirnya masyarakat dengan tertib membubarkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing dengan menggunakan sejumlah mobil bak terbuka dan sepeda motor.
(Zoelnasti)
Previous Post Next Post