Pemkab Sarolangun Gelar Rakor Tim Penanggulangan Penanganan Karhutla Tahun 2020

N3,Sarolangun - Guna pencegahan dan penanggulangan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pemkab Sarolangun menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Penanggulangan Bencana Penanganan Karhutla Kabupaten Sarolangun tahun 2020, Selasa (14/07/2020) di Aula Kantor Bupati Sarolangun.

Rakor tersebut dipimpin oleh Sekda Sarolangun Ir.Endang Abdul Naser, hadir juga Asisten II Dedi Hendri, Kepala BPBD Sarolangun Trianto, Pabung Kodim 0420/0420 Sarko, Kadis Damkar Hendriman, Perwakilan dari Kejari, Polres, Manggala Agni, Para Camat dan sejumlah perusahaan di Kabupaten Sarolangun

Rakor yang melibatkan semua unsur ini diharapkan dapat mencegah terjadinya Karhutla di Sarolangun. Oleh sebab itu Semua pihak diminta untuk selalu siap siaga bilamana terjadi Karhuta.

Sekda Ir.Endang Abdul Naser mengatakan, Rakor ini digelar guna menindaklanjuti Surat Gubernur Jambi, yang mana menyebutkan untuk beberapa bulan kedepan akan masuk musim kemarau, oleh sebab itu dipandang penting untuk tim penanggulangan bencana Karhutla sebagai upaya mencegah Karhutla di Sarolangun.

" Kita harap Tim ini nantinya bisa satu komando dalam penanggulangan Karhutla, oleh sebab itu harus disepakati terlebih dulu," ujar Sekda.

Masih dikatakan Sekda, untuk pencegahan ini kiranya untuk BPBD bisa memetakan kawasan hutan yang ada di Sarolangun, karena kawasan hutan yang setiap tahunnya terbakar hanya kawasan-kawasan itu saja. Selain itu untuk seluruh personil dan seluruh peralatan kebakaran harus dilengkapi. Terutama untuk seluruh personil kiranya bisa dilakukan pelatihan kembali agar bisa maksimal.

" Kita berharap semua komponen dan seluruh personil siap siaga dan tanggap jika nanti terjadinya Karhutla," sebutnya.

Sementara Asisten II Dedi Hendri pada Rakor itu membeberkan terkait Karhutla, jika dari data yang diperoleh pada tahun 2019 lalu ada sekitar 644 hektar kawasan hutan di Sarolangun yang terbakar.

" Oleh sebab itu perlu di antisipasi kembali karena di khawatirkan akan terbakar lagi," ujarnya.

Masih dikatakannya, dimana untuk tahun ini dari data BMKG untuk wilayah Kabupaten Sarolangun terpantau banyak sekali titik panas. Pada tanggal 16 Maret 2020 ada satu titik panas di Kecamatan Pauh, pada bulan April ada 4 titik panas, 1 titik di Kecamatan Mandiangin, 2 titik di Kecamatan Air Hitam dan 1 titik di Kecamatan Sarolangun, lalu pada bulan Juni ada 14 titik panas.

" Artinya potensi untuk terjadinya kedepan sangatlah besar. Untuk itu diharus diwaspadai, Walau dalam beberapa hari ini ada hujan, ini merupakan rekayasa hujan buatan dari Provinsi Sumatera Selatan," jelasnya.

Rakor hingga selesai berjalan lancar dengan di isi dialog dan pemaparan dari berbagai pihak.

(SRF)
Previous Post Next Post